Kabar Muhammadiyah Jawa Barat

PEMIRA UMJ Diwarnai Kecurangan, Ini Respon Rektor UMJ

Jakarta, Kabar Muhammadiyah Jabar—

KPU UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) melakukan Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) pada Rabu (27/03/2024).

PEMIRA ini dilakukan untuk mencari calon Kepengurusan baru BEM UMJ untuk periodesasi 2024-2025.

Terdapat dua paslon pada PEMIRA tahun ini, yaitu nomor urut 01 Adelia Nur Fadilah dan Dedi Mursadi dan paslon nomor urut 02 yaitu Wildan mutaqin dan Tri Yuliantoro.

PEMIRA UMJ digelar di kampus A dan kampus B, yaitu di Cirendeu, Tangerang Selatan dan Cempaka Putih, Jakarta pusat.

Pada perhitungan akhir PEMIRA, didapatkan informasi dari sebaran media sosial, bahwa paslon nomor urut 02 unggul dalam pemerolehan suara, yaitu mendapatkan 1.700 suara dan paslon nomor urut 01 mendapatkan 1200 suara.

KPU UMJ belum memberikan keputusan resmi terhadap hasil yang sudah beredar, karena KPU harus memastikan terlebih dahulu terkait semua suara yang masuk dan akan dikalkulasikan dengan menyeluruh.

Terlebih terdapat informasi beredar, yaitu indikasi kecurangan dan pemalsuan suara yang terdapat dalam salah satu fakultas.

Kecurangan Pemira

Diketahui dari hasil investigasi mahasiswa yang merupakan saksi dalam pemilihan umum raya. Menyatakan bahwa Paslon nomor urut  02 yaitu Wildan Mutaqin dan Tri Yuliantoro melakukan kecurangan dan pemalsuan suara.

Hal tersebut terbukti setelah Rahman yang merupakan saksi melihat kotak suara dipindahkan dari tempat asalnya kemudian dibawa ke ruangan tertutup.

Bukti ini diperkuat dengan hasil rekaman CCTV yang memperlihatkan seseorang petugas PEMIRA mengangkat kotak suara pemilihan di pukul 15.00 dan membawanya ke sebuah ruangan tersembunyi.

Selain itu terdapat juga pemalsuan suara. Mahasiswa-mahasiswi yang tidak mencoblos karena tidak hadir ke kampus, justru suaranya diambil alih oleh mahasiswa lain untuk digunakan menyoblos salah satu paslon.

Bukti itu diperkuat dari hasil investigasi beberapa mahasiswa yang menanyakan langsung pihak-pihak terkait dalam chat whatsapp. yang menyatakan bahwa mereka tidak hadir dan memilih pada hari tersebut.

Dalam bukti lain, yaitu terbongkar sebuah chat dalam grup whatsapp yang berisikan percakapan tim sukses salah satu paslon.

Dalam percakapan tersebut berisikan bahwa mereka sudah  mengamankan ratusan surat suara untuk untuk diarahkan ke salah satu paslon untuk dimenangkan.

Kecurangan-kecurangan tersebut didapati dalam satu tempat pemilihan yang sama, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang berada di kampus A Cirendeu, Tangerang Selatan.

Diketahui dari hasil penemuan di media Instagram, bahwa calon ketua BEM UMJ paslon 02 yaitu Wildan Muttaqin merupakan mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Hal tersebut mengundang berbagai reaksi dan kritik dari seluruh mahasiswa berbagai Fakultas di UMJ, karena kecurangan yang dilakukan terstruktur, sistematis dan masif di dalam fakultasnya sendiri.

Bawaslu Tutup Mata

Dalam menyikapi hasil kecurangan yang terjadi. Paslon lain yang merasa dirugikan  melakukan pelaporan kepada Bawaslu.

Sebagai badan pengawas pemilihan Umum, bawaslu bertugas untuk memberikan sanksi hingga pendiskualifikasian terhadap paslon yang terdapat melakukan kecurangan dan pemalsuan suara.

Ketua Tim sukses nomor urut 1 yaitu Firman Mahmudi yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Hukum bersurat kepada Bawaslu UMJ.

Dalam surat itu berisikan agar Bawaslu UMJ melakukan pendiskualifikasian kepada paslon yang melakukan kecurangan dan pemalsuan suara.

Firman melakukan hal tersebut lantaran dengan alasan kecurangan yang diperbuat dan juga bukti-bukti yang sudah jelas dan beredar di media sosial dan media massa.

Menanggapi surat tersebut. Bawaslu memberikan respon akan diproses salama 3×24 jam.  Setelah dinatikan, ternyata hasil dari proses Bawaslu UMJ ternyata tidak sesuai yang diharapkan firman dan kawan-kawan.

Di rilis instagramnya, Bawaslu menyatakan bahwa monalak gugatan tersebut,  kecurangan dan bukti-bukti yang disertakan tidak kuat untuk dilakukan pendiskualifikasian kepada paslon nomor urut 02, dengan begitu paslon 02 tetap menang.

Hal tersebut memicu berbagai reaksi dan kecaman keras dari mahasiswa-mahasiswi UMJ. Diketahui kolom komentar Instagram Bawaslu UMJ dibanjiri kritikan tajam dari seluruh mahasiswa.

Banyak yang mengatakan bahwa Bawaslu UMJ tidak netral dalam menjalankan tugasnya.  Indikasi tersebut disebabkan karena Bawaslu UMJ menolak kecurangan dan justru memberikan sanksi kepada KPU UMJ, tentu hal tersebut sangat tidak relevan dan membuat geram seluruh mahasiswa UMJ.

Respon Rektor UMJ: Prof. Ma’mun Murod Al-Barbabasy

Dalam menyikapi kejadian yang terjadi di Pemira UMJ. Diketahui kedua paslon dan Rektor UMJ yaitu ma’mun Murod bertemu di Gedung Rektorat.

Rektor UMJ diharapkan mampu memutuskan permasalahan ini agar tidak berlarut-larut. Selain itu, salah satu tim sukses juga berharap agar Rektor bersikap objektif tanpa memihak pihak manapun.

Dalam merespon laporan-laporan kecurangan. Rektor UMJ memberikan respon dengan memberikan gambaran yang terjadi di pemilu Indonesia saat ini.

“Hari ini kenapa terjadi sengketa pemilu dan belum selesai hingga dibawa ke MK, hal tersebut karena dalam prosesnya ada yang bermasalah,” Ujar Ma’mun.

Dalam pertemuannya dengan Rektor UMJ. firman membawa berkas bukti-bukti kecurangan yang sudah dikumpulkan dalam satu berkas pelaporan kecurangan.

Menanggapi berkas tersebut. Ma’mun Murod justru menolaknya, akan tetapi dia akan memprosesnya setelah lebaran dan akan mendiskualifikasi siapa saja yang melakukan kecurangan.

Diketahui bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah Jakarta akan menyelesaikan permasalahan pemira setelah lebaran. Hal tersebut nantinya akan mengundang Warek IV, DPM, BEM, Bawaslu, KPU, kedua pasangan calon dan pihak-pihak terkait lainnya.

“Kita akan proses setelah lebaran dan akan kita panggil semua pihak yang berkaitan” ujar Ma’mun.

Dari hasil ini, firman berharap agar PEMIRA UMJ ini cepat selesai dan berjalan dengan  baik dan objektif, sehingga kepercayaan mahasiswa UMJ tetap terjaga kepada BEM UMJ ke depan.

“Jelas kita berharap agar ini cepat selesai, agar kita bisa mulai periodesasi yang baru dengan cepat,” ujar firman.

*Kontributor: Dedi Mursadi

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button