Kolom

Catatan dari Musywil ke-21 Muhammadiyah Jawa Barat

MUHAMMADIYAH adalah persyarikatan yang unik, giat, dan kontributif. Hal itu sudah terlihat sejak didirikan hingga kini era penuh kompetitif dan nyaris tak terkendali ini.

Sejak didirikan oleh Ahmad Darwis yang belakangan akrab dikenal sebagai KH. Ahmad Dahlan, pada 18 November 1912 atau  8 Dzulhijjah 1330, Muhammadiyah sudah dikenal aktif melakukan pembinaan, pencerahan, dan advokasi masyarakat.

Bukan saja masyarakat muslim tapi juga non muslim melalui berbagai amal usaha Muhammadiyah (AUM) seperti lembaga pendidikan, kesehatan, sosial dan sebagainya.

Pada Rabu-Ahad 22-26 Februari 2023 Muhammadiyah Jawa Barat telah mengadakan rangkaian Musyawarah Wilayah atau Muswil ke-21 di Cirebon-Jawa Barat.

 Acara yang berpusat di kampus 2 Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) ini membahas dan menetapkan beberapa hal strategis seperti masalah-masalah aktual terutama seputar fiqih ibadah dan sosial, laporan pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah, rencana program kerja dan penetapan Pimpinan Wilayah sekaligus Ketua Pimpinan Wilayah periode selanjutnya (2023-2028).

Acara yang dihadiri oleh delegasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Barat ini dimeriahkan oleh berbagai kegiatan seperti seminar dan bazar UMKM internal dan eksternal Muhammadiyah, bakti sosial, dan pentas seni.

Acara ini juga dimeriahkan oleh puluhan ribu anggota dan simpatisan persyarikatan Muhammadiyah yang hadir di rangkaian acara pembukaan yang menghadirkan ulama muda nasional Ustadz Dr. Adi Hidayat sebagai penceramah yang berlangsung di Stadion Ranggajati, Sabtu 25 Februari 2023.

Sebagaimana yang diberitakan oleh berbagai media, sejumlah pejabat tinggi negara termasuk pimpinan daerah Provinsi Jawa Barat bakal hadir mengikuti kegiatan pembukaan Muswil Muhammadiyah kali ini.

Diantaranya Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkop UKM Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jawa Barat dan para pejabat lain termasuk tuan rumah Bupati Cirebon H. Imron Rosyadi. Di samping itu, tentu saja para tokoh lintas latar belakang juga turut hadir.

Forum Muswil juga telah menetapkan 13 nama formatur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat periode 2022-2027. Mereka adalah Prof. Dr. Ahmad Dahlan, M.Ag., Dr. Iu Rusliana, M.Si., Prof. Dr. H. Yadi Janwari, M.A., Dr. Ayi Yunus Rusyana, M.Ag., Dr. H. Dadang Syaripudin, M.A., Dr. H. Dikdik Dahlan Lukman, M.Hum., Ir. H. Suhada, H. Usep Sudrajat, S.H., M.H., Drs. H. Jamjam Erawan, Prof. Dr. Makhmud Syafei, M.A., M.Pd.I., Dr. Ace Somantri, S.H.I., M.Ag., Prof. Dr. H. Wahyu Srigutomo, M.Si, dan H. Acep Muharom T. Syamsudin, S.H. Mereka telah bersidang dan menetapkan Prof. Dr Ahmad Dahlan, M.Ag (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, PDM Kabupaten Cirebon) sebagai Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat periode 2022-2027.

Penetapan 13 nama itu diperoleh melalui sidang pemilihan yang dilaksanakan secara elektronik (e-voting) di Convention Hall UM Cirebon (26/2/2023) oleh 712 pemilik suara yang menggunakan haknya, yang terdiri dari unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, 7 organisasi otonom di Jawa Barat, dan 26 Pimpinan Daerah Muhammadiyah beserta Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang ada di wilayah Jawa Barat.

Dari kegiatan ini saya mencatat bahwa Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Jawa Barat sedang membangun syiar bahwa persyarikatan ini memiliki optimisme yang tinggi pada upaya memajukan Indonesia, termasuk Jawa Barat.

Hal ini ditandai paling tidak oleh beberapa hal sebagai berikut. Pertama, bahasan Muswil seputar beberapa penemuan praktik ibadah umat Islam yang beragam.

Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih atau sebutan lainnya yang berfungsi untuk itu, hadir menjawab atau merespon kebutuhan ummat terutama anggota persyarikatan dalam hal ibadah atau ubudiyah. 

Kedua, seminar dan pagelaran UMKM di lokasi Muswil. Saya dan pengunjung bisa menyaksikan sendiri ada ratusan pengusaha termasuk pedagang yang hadir menjual, mengenalkan dan mempromosikan usaha dan produk usahanya di lokasi Muswil.

Dari makanan, minuman, pakaian, dan serupanya. Selain itu, terdapat informasi beberapa lembaga pendidikan Muhammadiyah, informasi kesehatan, aktivitas sosial dan masih banyak lagi.

Di sini bukan saja menghidupkan perekonomian warga yang turut hadir tapi juga para pengunjung dari berbagai kota atau daerah di Jawa Barat.

Ketiga, mengakrabkan antar warga yang beragam latar belakang. Hal ini sangat terlihat dari para pengunjung yang menyaksikan Muswil atau sekadar berkunjung ke tempat bazar, termasuk yang menghadiri acara puncak di Stadion Ranggajati.

Mereka bukan saja berasal dari warga Muhammadiyah tapi juga dari warga non Muhammadiyah. Bahkan non muslim pun hadir dan menikmati berbagai kuliner yang disuguhkan di lokasi bazar, sehingga hajatan ini bukan saja mengakrabkan antara sesama warga Muhammadiyah tapi juga antar warga beragam latar belakang.

Keempat, secara khusus pelaksanaan Muswil di kampus atau perguruan tinggi menegaskan satu fakta bahwa Muhammadiyah merupakan persyarikatan yang sangat akrab dengan peran pencerahan yang ditandai dengan berdirinya berbagai amal usaha pendidikan terutama perguruan tinggi.

Di Cirebon saja ada beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Cirebon, STIKES, Farmasi dan sebagainya. Lembaga pendidikan tinggi semacam ini bukan saja mewarnai tapi juga kontributif bagi pencerahan masyarakat di Cirebon dan sekitarnya.

Tentu di samping lembaga pendidikan dasar dan menengah yang juga hingga kini masih menjadi incaran dan dambaan masyarakat.

Apa yang dilakoni dan diperlihatkan oleh Muhammadiyah terutama Muhammadiyah Jawa Barat pada hajatan kali ini merupakan sebuah panorama yang elok dan menggembirakan kita semua.

Muhammadiyah dengan bingkai dakwah amar ma’ruf nahi mungkarnya telah mengokohkan kontribusinya bagi upaya memajukan Indonesia, terutama Jawa Barat. Bukan saja dari aspek pendidikan dan kesehatan tapi juga dari aspek sosial. 

Muhammadiyah memang pada faktanya dari waktu ke waktu terus mencicil kontribusi pencerahan dan pemajuan: memajukan umat dan bangsa untuk Indonesia bahkan peradaban dunia yang berkemajuan.*

*Oleh: Syamsudin Kadir (Penulis buku “Muhammadiyah: Ide, Narasi dan Karya”)

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button