Kolom

Adab Berorganisasi dalam Islam

Oleh: Muhsin MK*

BERORGANISASI itu termasuk perintah Allah dan Sunnah SAW. Salah satu perintah Allah yang berkaitan dengan organisasi yaitu, “Sesungguhnya Allah mencintai orang- orang yang berperang dalam barisan yang teratur. Mereka seakan akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Ash-Shaf: 4).

Adapun perintah Rasulullah adalah, “Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan yang lainnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Perlunya berorganisasi ini antara lain untuk tolong-menolong dan gotong royong, sesuai firman Allah, “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan keburukan.” (QS Al-Maidah: 2).

Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang menunjukkan kepada (sesama) kepada kebaikan, ia bagaikan mengerjakannya (kebaikan tersebut).” (HR Muslim).

Dalam berorganisasi perlu memperhatikan adab adabnya terutama dari para pemimpin, jamaah dan anggota anggotanya. Beberapa adab dalam berorganisasi antara lain sebagai berikut:

Pertama,  berorganisasi semata-mata untuk beribadah dengan ikhlas kepada Allah SWT. Sesuai firman-Nya, “Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS Adz-Dzariat: 56). “Padahal mereka hanya diperintah beribadah kepada Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama.” (QS Al-Bayyinah: 5).

Kedua, patuh pada yang memimpin dan mentaati pimpinan organisasi. Sesuai firman Allah, “Hai orang-orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya) dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu.” (QS An-Nisa: 59). Di organisasi seorang pemimpin merupakan hasil kesepakatan dalam musyawarah anggota dan jamaahnya. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Kaum muslimin wajib mematuhi persyaratan yang mereka sepakati.” (HR Abu Daud).

Ketiga, senantiasa terlibat dalam kegiatan dan bermusyawarah ketika menentukan sesuatu, baik soal kepemimpinan, program kegiatan, maupun dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama, serta mematuhi keputusan yang telah disepakati dan ditetapkannya. Sesuai perintah Allah, “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakal kepada Allah.” (QS Ali Imran: 159 & QS Asy-Syura: 38).

Keempat, setiap anggota dan jamaah organisasi haruslah memperkuat silaturahim (QS An-Nisa: 1), kerja sama, tolong menolong (QS Al-Maidah: 2), persatuan kesatuan, ukhuwah, dan persaudaraan dalam berorganisasi. Sesuai perintah Allah SWT, “Berpegang teguhlah pada tali Allah dan janganlah bercerai berai, dan ingat nikmat Allah kepadamu dahulu ketika kamu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.” (QS Ali Imran: 103).

Kelima, menjadi anggota dan jamaah organisasi harus siap berkurban (QS Al-Kautsar: 2), berjuang dengan jiwa dan harta benda (QS At-Taubah: 41) dalam menggerakkan, membangun, memajukan, dan membesarkan organisasi dan amal usahanya dalam rangka berlomba-lomba dalam kebaikan (QS Al-Baqarah: 148) dan mencapai kejayaan Islam dan umatnya (QS At-Taubah: 33 dan QS Ash-Shaf: 9).

Keenam, siap memimpin dan dipimpin, serta bertanggung jawab dalam kepemimpinannya. Sebagaimana Daud ketika berperang melawan Jalut dipimpin oleh Raja Talut. Setelah Talut meninggal lalu digantikan Nabi Daud sebagai raja (QS Al-Baqarah: 247-251). Juga sebagaimana Yusuf ketika menjadi pembantu di rumah Al-Aziz hingga beliau lalu menggantikan posisinya sebagai raja Mesir dengan panggilan Al-Aziz pula (QS Yusuf: 21 dan 78).

Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda, “Kalian semuanya pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang raja adalah pemimpin rakyatnya dan akan ditanya kepemimpinannya. Seorang suami memimpin keluarganya dan akan ditanya kepemimpinannya. Seorang istri memimpin rumah suami dan anak-anaknya dan akan ditanya kepemimpinannya. Seorang hamba (buruh) pemimpin harta milik majikannya dan akan ditanya tentang pemeliharaannya. Camkanlah bahwa kalian semua adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

*Aktivis Muhammadiyah dan pegiat sosial

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button