Kabar Persyarikatan

Aslama Audiensi dengan Majelis Dikti Litbang PPM

Asosiasi Pengelola Asrama Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (ASLAMA PTMA) melakukan audiensi dengan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam rangka mempersiapkan Musyawarah Nasional (Munas) pada Selasa, 9 Oktober 2018 di Kantor PPM, Jl. Cik Ditiro, Yogyakarta. Hadir dalam audiensi tersebut Ketua Majelis Dikti Litbang PPM beserta tim, dan perwakilan pengurus ASLAMA, yaitu UMY, UAD, UMS, UNIMUS, UM Ponorogo, UMTAS, STIKes PKU Muhammadiyah Solo, dan PUTM Yogyakarta.

Ghoffar Ismail, M.A. selaku ketua ASLAMA menyampaikan, bahwa audiensi ini diadakan guna mempersiapkan Munas ASLAMA. “Munas ini perlu diadakan guna memilih pengurus baru, mengingat telah habisnya periode pengurus ASLAMA 2015-2018. Kita sampaikan ke Majelis Dikti perihal teknis pelaksanaannya, mau kapan dan dimana Munas yang pertama ini,” tuturnya.

Berdasarkan hasil rapat yang mengacu kepada jadwal padat Majelis Diktilitbang PPM, Munas rencananya akan diadakan di UNIMUS selama tiga hari, yaitu 23-25 November 2018. Direncanakan, peserta Munas adalah Direktur/Kepala Asrama PTMA se-Indonesia.

Agenda Munas antara lain: presentasi Majelis Dikti tentang harapan dan peluang asrama di masa depan sekaligus sosialisasi SK Majelis Dikti tentang pengelolaan asrama mahasiswa, materi keislaman dengan pemateri dari Majelis Pendidikan Kader Muhammadiyah dan Aisyiyah, materi tentang manajemen asrama dan leadership dengan pemateri dari asrama mahasiswa IPB (eksternal) dan UMS (internal), best practice pengelolaan asrama satu minggu (UMM), satu bulan (UM Ponorogo), satu tahun (UNIMUS), dan asrama heterogen yang berisikan mahasiswa campuran antara muslim dan non-muslim (UM Kupang), lalu ada pertanggungjawaban dan pengesahan laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2015-2018, dan diakhiri dengan pemilihan dan pelantikan pengurus baru.

Selain itu, audiensi juga dimaksudkan untuk mendorong Majelis Dikti Litbang untuk mengeluarkan ketentuan yang diberlakukan kepada seluruh PTMA yang memiliki asrama mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Dikti Litbang PPM, Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D. menyambut baik rencana tersebut. “Tidak semua rektor punya persepsi yang sama tentang asrama. Padahal asrama memiliki fungsi yang sangat strategis. Maka, dengan adanya ketentuan yang mengatur tentang asrama, posisi asrama akan lebih mapan. Jadi, Majelis Dikti akan kabulkan permintaan ini,” ujarnya.

Data yang terhimpun oleh ASLAMA, dari 178 PTMA di Indonesia, 38 diantaranya memiliki asrama mahasiswa. Baik yang dibangun secara mandiri maupun hibah dari pemerintah. Jika asrama difungsikan dengan baik sebagai kawah candradimuka penempaan kader, maka persyarikatan Muhammadiyah tak perlu lagi khawatir terhadap munculnya gejala krisis kader. Untuk itu, diperlukan kerja sama dari seluruh pihak terkait demi tercapainya hal tersebut, sehingga asrama berfungsi tak sekadar tempat tinggal sebagaimana tempat kos. [nu]

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button