Nasyiatul 'Aisyiyah

Dilahirkan Aisyiyah, Dibesarkan Muhammadiyah

Itulah ungkapan yang dituturkan oleh H. A. Dahlan Rais, M.Hum dalam pembukaan kegiatan LINA Nasional PP Nasyiatul Aisyiyah. Ungkapan tersebut ditujukan untuk menggambarkan sekilas mengenai Universitas Muhammadiyah Surakarta. Seperti diketahui, kampus milik amal usaha Muhammadiyah ini menjadi tempat ajang perkaderan puteri Muhammadiyah yang berkumpul dalam Nasyiatul Aisyiyah.

“Tepat kiranya ketika Nasyiatul Aisyiyah mengadakan kegiatan perkaderannya di tempat ini. Karena beberapa gedung besar yang dimiliki UMS dinamai dengan sosok pejuang dari Aisyiyah”, tukas H. A. Dahlan Rais, M.Hum di sela sambutannya. Menelusuri sejarah pendirian UMS memang atas prakarsa tokoh-tokoh Aisyiyah. Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi para pejuang perempuan di Aisyiyah maka UMS memberikan beberapa gedung prestisenya dengan nama-nama tokoh Aisyiyah.

Sebut saja Gedung Induk Siti Walidah. Penamaan gedung ini diambil dari tokoh Aisyiyah yang juga merupakan istri KH. A. Dahlan pendiri Muhammadiyah. Bangunan berlantai 7 yang berdiri megah di tepi jalan raya A. Yani Pabelan Kartosuro Surakarta ini difungsikan sebagai gedung rektorat. Gedung ini dilengkapi dengan lift di setiap lantainya, dan tidak hanya satu lift melainkan tiga lift. Satu lift diperuntukkan bagi staf dan karyawan, dua lift lainnya difungsikan bagi mahasiswa dan khalayak umum.

Fasilitas lain yang dinamai dengan tokoh Aisyiyah adalah rumah sakit gigi dan mulut milik UMS. Rumah sakit yang tak kalah megah itu pun dinamai sebagai Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri UMS. Bangunan sepuluh lantai yang terletak di Jl. Slamet Riyadi Surakarta ini selain difungsikan sebagai tempat layanan masyarakat, ia pun memiliki fungsi sebagai tempat perkuliahan dan _guest house_.

Satu lagi bangunan fenomenal yang dimiliki UMS adalah masjid yang mampu menampung sekira 4 ribu jamaah. Masjid ini didirikan di atas tanah sekira 6000 m² dengan tinggi bangunan tiga lantai. Masjid ini dirancang oleh dosen teknik dan arsitek yang mengabdikan dirk di UMS. Tidak seperti kebanyakan masjid lain di Nusantara, nama masjid ini justru menggunakan nama seorang tokoh Aisyiyah yang sangat terkenal. Hj. Sudalmiyah Rais, dengan kata itulah masjid baru UMS diberikan nama. Beliau merupakan ibunda dari Amien Rais dan Dahlan Rais. Maka bernamalah masjid tersebut masjid Hj. Sudalmiyah Rais.

Itulah tiga gedung mewah yang dimiliki UMS dengan penamaan para tokoh Aisyiyah. Penamaan tersebut ditetapkan sebagai sebuah penghargaan atas perjuangan para tokoh Aisyiyah dalam merintis pendirian cikal bakal UMS. Saat ini UMS merupakan salah satu asset amal usaha Muhammadiyah yang memiliki prestisius tinggi. Pula merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang diperhitungkan di tanah air. Dulu ia dilahirkan dari rahim Aisyiyah dan sekarang berkembang pesat serta dibesarkan dalam pengasuhan Muhammadiyah.

(rep. Ade Kartini, peserta LINA dari PWNA Jawa Barat)

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button