Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah dalam salah satu rangkaian peringatan milad yang ke 90 menggelar LINA. LINA (Latihan Instruktur Nasyiatul Aisyiyah) sebagai bentuk perkaderan di Nasyiatul Aisyiyah. LINA Nasional berlangsung di Universitas Muhammadiyah Surakarta dari 14-16 Dzulhijjah 1438 H atau 26-28 Agustus 2018 M.
Pembukaan dimulai pada pukul 09.00 bertempat di auditorium gedung Siti Walidah. Dalam sambutan pembukaan, ketua umum PPNA Dyah Puspitarini menyampaikan, perkaderan di Nasyiatul Aisyiyah harus terus berjalan. Sesuai dengan tema LINA kali ini adalah Instruktur Nasyiah Berkemajuan di Era Milenial. Tema ini ditujukan agar Nasyiah bisa menjadi solusi bagi masyarakat sekitar dengan melihat kondisi tidak hanya di Indonesia apalagi dunia. Era milenial haruslah menjadi pijakan perkaderan agar solusi yang ditawarkan sesuai dengan zamannya. “Dengan usia menapaki 90 tahun maka perkaderan ini merupakan manifestasi dari milad Nasyiah tahun ini.” jelasnya.
LINA kali ini diikuti oleh peserta dari penjuru tanah air kecuali provinsi Bali dan NTB juga sebagian Papua.
Kegiatan dibuka langsung oleh Dahlan Rais, M.Hum. Dalam sambutannya beliau menyampaikan amanat bahwa regenerasi merupakan sunnatullah yang harus dijalankan guna melestarikan kehidupan. Dalam berorganisasi maka regenerasi tersebut terejawantah dalam sebuah sistem perkaderan.
Dalam mensukseskan kegiatan PPNA ini, PWNA Jawa Barat mengutus kadernya untuk menjadi peserta yang diwakili oleh Ade Kartini dan Andi Malaka. Keikutsertaan ini memiliki harapan agar para kelak mereka bisa menjadi instruktur dan fasilitator kegiatan perkaderan di tingkat wilayah.
Dalam kegiatan pembukaan para peserta dan tamu undangan dimanjakan oleh rangkaian seni budaya berupa tarian dan perkusi. Rangkaian acara pembukaan ditutup dengan pegelaran perkusi yang dibawakan oleh siswa siswi SMK 3 Muhammadiyah Surakarta.
(rep. ade kartini/amel)
