Kabar Persyarikatan

Tanamkan Semangat Kepahlawanan Sejak Dini, Dosen Unisa Bandung Ajarkan Pertolongan Pertama di Thailand

Thailand — Semangat kepahlawanan sejati tak mengenal usia, profesi, bahkan batas negara. Inilah pesan yang dibawa oleh Sitti Syabariyah, dosen prodi Keperawatan Universitas Aisyiyah (UNISA) Bandung, saat melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) internasional di Thailand. Kegiatan tersebut berlangsung di salah satu sekolah menengah Ekkapap, Krabi, dari 20–23 Mei 2025.

Dengan tema “Be a Young Hero: Learn How to Save Lives with First Aid”, Sitti memperkenalkan keterampilan dasar pertolongan pertama pada luka kepada para pelajar.

Tujuannya bukan hanya memberi pengetahuan medis, melainkan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial sejak dini.

“Anak-anak sekolah menengah adalah generasi penerus yang perlu dibekali bukan hanya dengan ilmu pengetahuan, tapi juga kepekaan terhadap sesama. Menyelamatkan nyawa adalah pelajaran hidup,” ujar Sitti seperti dikutip dari laman Unisa Bandung.

Program edukatif ini dirancang dengan pendekatan visual dan praktik langsung yang interaktif. Para siswa diajak mengenal jenis luka, cara mencuci luka dengan air bersih, membalut luka dengan kassa, hingga penggunaan plester.

Selain itu, mereka juga terlibat dalam simulasi dan permainan peran sebagai penolong pertama dalam situasi darurat.

Menurut Sitti, metode ini terbukti efektif, apalagi di tengah keberagaman budaya dan bahasa. “Bahasa mungkin berbeda, tetapi empati dan semangat menolong itu bersifat universal,” tuturnya.

Para siswa pun tampak antusias mengikuti kegiatan. Meski sempat terkendala perbedaan istilah medis, hal ini teratasi berkat visualisasi dan bantuan penerjemah lokal.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari diplomasi pendidikan global UNISA Bandung. Sitti menekankan pentingnya peran universitas sebagai agen perubahan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Pengabdian seperti ini adalah bentuk nyata soft power Indonesia. Dunia perlu tahu bahwa kita punya solusi bermakna untuk kemanusiaan,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan ini menjadi pembuka jalan bagi kerja sama internasional yang lebih luas dan menjadi inspirasi bagi sivitas akademika Unisa Bandung untuk lebih aktif dalam pengabdian masyarakat lintas negara.

Menutup kegiatan, Sitti menyampaikan pesan mendalam kepada para siswa, “Jadilah pahlawan sejak muda. Menolong bukan hanya tugas tenaga medis, tapi tugas setiap manusia. Dunia butuh lebih banyak orang yang peduli dan berani menolong.”

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button