Sumedang (15/10)–Bertempat di hotel Puri khatulistiwa, Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Barat bekerjasama dengan P4TK IPA mengadakan Training of Trainer dan merumuskan konsep Pembelajaran IPA dengan pendekatan Quranic Socio science (QS2).
Menurut Supala, ketua FGM Jawa Barat mengatakan bahwa pendekatan QS2 Ini adalah model baru, bagaimana memberikan pemahaman dan pembelajaran IPA (Sains) kepada Murid. Nilai nilai Ilaahiyyah yg termaktub dlm Alquran (ayat ayat qauliyyah) dan yg ada di semesta (ayat ayat qauniyyah) haruslah menjadi satu keterpaduan sehingga menghasilkan Implementasi Insaniyyah (Nilai nilai keshalihan sosial yg berwawasan semesta).
Rusaknya alam semesta baik di daratan maupun di lautan adalah ulah manusia yg tidak bertanggung jawab. Sudah saatnya kerusakan itu harus dihentikan. Muslim sejati harus mampu menjaga keseimbangan alam. Harus mampu menjaga ekosistem di bumi.
Selama 2 pekan ini, FGM Jabar dengan 40 peserta yg terdiri dari Guru IPA SD/MI SMP/MTs diklat yg berasal dari akan merumuskan 3 modul dengan model pendekatan Quranic Socio science (QS2). Pertama, Modul (Panduan) ajar Guru IPA SD/MI dengan Pendekatan QS2. Kedua, Modul(Panduan) ajar Guru IPA SMP/MTs dengan pendekatan QS2 dan ketiga, Panduan Untuk Melatih Para Guru IPA SD/MI dengan Pendekatan Quranic Socio science.
Diklat ini dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang pertama tgl 16 sd 22 Oktober, terdiri dari 40 Guru Guru IPA SD/MI, SMP/MTs (dibagi menjadi 2 kelas, masing-masing 20 orang) dan Gelombang kedua, tgl 22 sd 28 Oktober terdiri dari Para Pakar/ahli di bidang Al-Quran dan sains.
Kepala Pusat P4TK IPA, H Enang Ahmadi, M. Pd sangat mengapresiasi kegiatan ini. Harapan besarnya selain melahirkan modul pembelajaran dengan paradigma baru Quranic Socio science, juga lahir para pendidik yg berwawasan Tajdid dengan Tauhid yang kuat.