
Oleh: Abdul Rouf*
REVOLUSI, dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi, kerap menjadi momen krusial bagi suatu masyarakat dalam mewujudkan perubahan yang lebih maju. Namun, setelah revolusi, tantangan seperti kemiskinan sering kali muncul sebagai permasalahan yang harus ditangani dengan serius.
Di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, kemiskinan tetap menjadi isu yang membutuhkan perhatian besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, tingkat kemiskinan di Jawa Barat mencapai 7,5 persen dengan jumlah penduduk miskin sekitar 4,8 juta orang.
Angka tersebut menunjukkan bahwa meskipun Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Kemiskinan masih menjadi masalah struktural yang perlu diatasi.
Dalam menghadapi tantangan ini, kader muda Muhammadiyah di Jawa Barat telah mengambil peran penting sebagai agen perubahan. Saya sebagai kader Muda Muhammadiyah yang lahir dari Jawa Barat sebelah utara yakni di Kabupaten Subang mempunyai harapan dan cita-cita besar untuk bersama membangun Jawa Barat Istimewa.
Sehingga tulisan ini penting bagi saya juga diketahui dan mengingatkan oleh semua kader Muda Muhammadiyah Jawa Barat, agar tidak terbuai dan terlena oleh prestasi gemilang di masa lalu yang telah disukseskan dan dijalankan oleh para kader muda terdahulu, atau yang sudah menjadi ayahanda dan ibunda sekarang ini.
Apalagi dengan kekayaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang sudah berdiri mentereng bangunan dan gedung menjulang tinggi ke langit sebagai bukti kontribusi Muhammadiyah terhadap negeri ini tidak diragukan lagi. Terbukti bagaimana para kader Muda Muhammadiyah bisa menyesuaikan dalam perkembangan zaman ditengah dinamika di masyarakat.
Kontribusi Kader Muda Muhammadiyah
Kader muda Muhammadiyah di Jawa Barat aktif dalam menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat, terutama generasi muda dan kelompok marginal.
Misalnya, melalui lembaga pendidikan seperti SMA Muhammadiyah dan kampus Muhammadiyah yang tersebar di berbagai kota di Jawa Barat. Mereka memberikan akses pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, program pelatihan keterampilan seperti kursus komputer, menjahit, dan wirausaha telah membantu banyak pemuda dan perempuan untuk meningkatkan keterampilan mereka dan membuka peluang kerja.
Salah satu program yang didirikan dan sedang dijalankan oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Subang baru-baru ini sedang berjalan peternakan sapi dengan iuran para anggotanya. Kader Muda Muhammadiyah juga terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi melalui pendirian Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan koperasi syariah.
Di Jawa Barat, terdapat puluhan BMT yang memberikan pinjaman modal usaha tanpa bunga kepada masyarakat kecil. Program ini telah membantu ribuan usaha mikro dan kecil untuk berkembang sehingga meningkatkan pendapatan keluarga dan mengurangi angka kemiskinan.
Kesehatan Masyarakat
Kader muda Muhammadiyah juga aktif dalam bidang kesehatan melalui program penyuluhan kesehatan, donor darah, dan layanan kesehatan gratis. Rumah Sakit Muhammadiyah yang tersebar di Jawa Barat. Misalnya, ada RS Muhammadiyah Bandung dan RS Muhammadiyah Cirebon, dan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan yang memberikan layanan kesehatan terjangkau bagi masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu.
Termasuk juga Klinik Muhammadiyah A Saefullah ZM yang berada di Kabupaten Subang yang telah didirikan dan diresmikan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Meskipun dengan kondisi yang masih merayap dalam tahap pengembangan.
Gerakan Sosial dan Lingkungan
Kader muda Muhammadiyah di Jawa Barat juga terlibat dalam gerakan sosial dan lingkungan, seperti program penanaman pohon, pengelolaan sampah, dan penyediaan air bersih.
Penulis mendapatkan informasi, misalnya, di Kabupaten Garut, kader muda Muhammadiyah bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih dengan membangun sumur bor dan sistem penyaringan air.
Advokasi dan pendampingan masyarakat kader muda Muhammadiyah juga aktif dalam advokasi kebijakan yang pro-rakyat miskin. Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat untuk memastikan bahwa program-program pembangunan berpihak pada kelompok marginal.
Selain itu, mereka juga memberikan pendampingan hukum dan sosial bagi masyarakat yang menghadapi masalah seperti penggusuran dan ketidakadilan sosial.
Revolusi dan Masa Depan Jawa Barat
Revolusi tidak hanya tentang perubahan sistem, tetapi juga tentang membangun tatanan masyarakat yang lebih adil dan berkemajuan. Kader muda Muhammadiyah di Jawa Barat telah menunjukkan bahwa perubahan nyata dapat dicapai melalui kerja kolektif dan berkelanjutan.
Dengan terus memperkuat peran mereka dalam pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, dan gerakan sosial, Jawa Barat dapat bergerak menuju masa depan yang lebih baik, di mana kemiskinan bukan lagi menjadi beban, tetapi tantangan yang dapat diatasi bersama.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi seperti Muhammadiyah, Jawa Barat memiliki potensi besar untuk menjadi contoh bagaimana revolusi sosial dapat dilakukan tanpa kekerasan. Namun, melalui pendidikan, pemberdayaan, dan solidaritas dengan ikhtiar kolektif.
Kader muda Muhammadiyah, dengan semangat dan dedikasinya, telah membuktikan bahwa mereka adalah garda terdepan dalam membangun masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera hingga berkemajuan.
*Sarjana PAI UM Bandung dan Kader Muda Muhammadiyah Subang