
Bandung – Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesehatan generasi muda melalui program pengabdian masyarakat yang bertajuk “Edukasi Gaya Hidup Sehat pada Remaja untuk Preventif Penyakit Hipertensi.”
Kegiatan penting ini berlangsung di SMA Muhammadiyah 5 Rancaekek, Kabupaten Bandung, pada Jumat, 7 Februari 2025, sebagai respons terhadap meningkatnya risiko gaya hidup tidak sehat di kalangan remaja.
Ketua Pelaksana Program Salami mengungkapkan keprihatinannya terhadap perubahan gaya hidup yang kurang sehat pada remaja saat ini. Dia menekankan bahwa kelompok usia ini sangat rentan terhadap dampak negatif dari kebiasaan seperti kurang tidur, sering mengonsumsi makanan instan, dan merokok.
“Edukasi kesehatan sejak dini merupakan investasi penting untuk kesehatan jangka panjang para remaja” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Unisa Bandung.
Lebih lanjut, Salami menyampaikan rencana tindak lanjut yang signifikan dari kegiatan ini, yaitu pembentukan Kelompok Remaja Peduli Sehat di lingkungan SMA Muhammadiyah 5 Rancaekek. Kelompok ini diharapkan menjadi motor penggerak utama dalam mempromosikan gaya hidup sehat di antara para siswa. Inisiatif ini mencakup sosialisasi mengenai pola makan bergizi, pentingnya olahraga teratur, serta peningkatan literasi kesehatan melalui berbagai media yang ada di sekolah.
Program ini, menurut Salami, tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada para siswa tetapi juga membawa dampak positif bagi pihak sekolah. Dengan terbentuknya Kelompok Remaja Peduli Sehat, SMA Muhammadiyah 5 Rancaekek memiliki peluang untuk mengembangkan ekosistem sekolah sehat yang berkelanjutan.
Selain itu, program ini juga akan meningkatkan kapasitas para guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan promotif kesehatan yang berbasis partisipasi siswa.
Kepala SMA Muhammadiyah 5 Rancaekek menyambut baik dan memberikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dengan Unisa Bandung. Dia menyatakan bahwa kegiatan edukasi ini sejalan dengan visi dan misi sekolah dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi memiliki kesehatan yang prima dan berdaya.
Pihak sekolah berharap program ini tidak hanya menjadi kegiatan insidental. Namun, awal dari gerakan kesehatan yang berkelanjutan dan dapat diintegrasikan ke dalam program sekolah ataupun kegiatan ekstrakurikuler.
Salami menambahkan bahwa program pengabdian masyarakat ini juga memiliki nilai strategis dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan ini menjadi bagian dari pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) MBKM yang mendorong keterlibatan aktif dosen dan mahasiswa dalam kegiatan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta mengaplikasikan hasil penelitian dan keahlian dosen di luar lingkungan kampus.
Dengan sinergi antara pihak universitas, sekolah, dan partisipasi aktif siswa, program “Edukasi Gaya Hidup Sehat Pada Remaja untuk Preventif Penyakit Hipertensi” diharapkan menjadi langkah awal yang konstruktif dalam membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan.
Generasi yang sehat diharapkan akan lebih tangguh dan mandiri dalam menjaga kualitas hidup mereka sejak usia dini. Kegiatan ini didukung oleh Hibah Pengabdian Internal Unisa Bandung dan diinisiasi oleh tim dosen keperawatan yang bekerja sama dengan para mahasiswa, dengan sasaran utama siswa kelas X, XI, dan XII.
Pendekatan edukatif dan partisipatif digunakan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek gaya hidup sehat, termasuk pola makan, aktivitas fisik, manajemen stres, kualitas tidur, dan bahaya merokok. Tim dosen dan mahasiswa keperawatan, termasuk Angga Wilandika, secara interaktif menyampaikan materi dan berdiskusi dengan para siswa.***