Kabar Muhammadiyah Jawa Barat

MCCC PP Muhammadiyah Nyatakan Muhammadiyah Sangat Siap Hadapi Omicron yang Tengah Melonjak

Sumber Gambar: pwmu.co

Bandung, Muhammadiyah Jabar– Wakil Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) pimpinan pusat Muhammadiyah, dr Corona Rintawan, sebut Muhammadiyah melalui MCCC sangat siap menghadapi varian virus omicron yang sedang merebak. Hal ini tak lepas dari berbagai upaya yang sudah dan terus Muhammadiyah lakukan hingga sekarang.

“Muhammadiyah sudah melakukan program-program vaksin. Kita sudah sampai Indonesia Timur. Muhammadiyah juga menyiapkan pusat-pusat isolasi di Yogyakarta dan Jakarta. Kita juga banyak melakukan gerakan perubahan perilaku, edukasi, dan advokasi kalau ada aturan-aturan pemerintah yang kurang pas. Itu semua kita lakukan,” ucap dokter Corona pada kegiatan Gerakan Subuh Mengaji Aisyiyah Jawa Barat, Jumat (12/2/2022)

Hingga kini, terdapat 86 rumah sakit Muhammadiyah-Aisyiyah di seluruh Indonesia yang melayani pasien Covid-19.  Muhammadiyah juga masih terus menggencarkan pelayanan isolasi mandiri. Total ada 317 kamar dengan 867 pasien per bulan Juni hingga Juli 2021. Pelayanan tersebut ada di berbagai tempat, seperti UNIRES UMY, Shelter UAD, Pusdiklat Jakarta, dan lain-lain.

Selain menyiapkan RS dan kamar isolasi, dr Corona menegaskan Muhammadiyah juga melakukan upaya-upaya lainnya dalam rangka membasmi virus, seperti menyediakan informasi terkait pandemi lewat call center, Webinar Covid Talk, menyebarkan berita dan video tentang virus, penguatan rumah sakit, hingga distribusi masker dan sembako.

“Jadi sebetulnya dalam konteks dua tahun ini Muhammadiyah terus bergerak, bahkan saat kasus turun kemarin kita masih terus melakukan program-program seperti ini,”

Tak lupa, dirinya juga mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah ikut bekerjasama dalam menghadapi varian omicron, karena Muhammadiyah sebagai bagian dari masyarakat tak bisa bekerja keras sendiri. Dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak dalam menghadapi pandemi ,sebab penanggulangan virus merupakan tanggung jawab seluruh pihak.

“Muhammadiyah tidak bisa mengatakan siap menghadapi pandemi jika seluruh partisipannya juga tidak siap, konteksnya sebagai individu. Muhammadiyah tidak bisa berdiri sendiri karena bagian dari masyarakat ada organisasi yang lain, ada dari pemerintah, dan akademisi. Itu semua harus siap semua. Jadi tak bisa sekadar dari Muhammadiyah saja,” pungkasnya.

*Berita ditulis oleh Moh Aqbil W Abdul Karim

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button