
Bandung – Dosen program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung apt Wahyu Alfath Firdaus MFarm mengatakan bahwa kesehatan merupakan anugerah yang harus dijaga agar manusia dapat menjalani kehidupan dengan optimal, termasuk dalam menjalankan ibadah.
”Makanan dan obat-obatan menjadi dua hal penting yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup dan menjaga tubuh tetap sehat. Dalam Islam, konsep kesehatan telah diatur melalui ajaran Al-Quran dan hadis,” ujar Wahyu seperti dikutip dari Tausiah Ramadan di kanal YouTube UM Bandung pada Kamis (13/03/2025).
Wahyu menyoroti pentingnya pengobatan dalam Islam. Ia menjelaskan bahwa Islam mengenal konsep thibun nabawi atau pengobatan ala Nabi yang bersumber dari Al-Quran dan hadis. Menurut Wahyu, sebagai contoh penerapan thibun nabawi adalah penggunaan obat yang bersumber dari bahan alam yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar manusia.
”Sebenarnya, semua obat itu bisa kita temui di sekitar kita. Misalnya, jika kita mengalami demam, kita bisa memanfaatkan jahe untuk meningkatkan imunitas tubuh,” ujarnya. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa madu bisa digunakan sebagai obat alami untuk melawan infeksi karena mengandung zat yang mampu membunuh bakteri dalam tubuh.
Selain jahe dan madu, banyak bahan herbal lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan. Penggunaan obat-obatan herbal merupakan bentuk ikhtiar agar tubuh tetap sehat sehingga ibadah dapat dilakukan secara optimal. Dengan mengandalkan bahan alami, masyarakat juga dapat mengurangi kebergantungan terhadap obat-obatan berbahan kimia.
Lebih lanjut, Wahyu menekankan pentingnya memilih obat-obatan yang halal dan tayib (baik dan berkualitas). ”Saat kita memilih obat-obatan herbal yang halal dan tayib, itu juga menjadi bagian dari usaha kita dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa keberkahan hidup dapat diperoleh jika tubuh mendapatkan asupan dari bahan-bahan yang halal.
Selain berpengaruh pada kesehatan, konsumsi makanan dan obat yang halal juga memengaruhi akhlak seseorang. Dengan memilih obat yang halal dan tayib, seseorang tidak hanya menjaga kesehatannya, tetapi juga mendapatkan kemudahan dalam meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah.
Wahyu mengingatkan masyarakat agar selalu mengecek kehalalan suatu obat sebelum dikonsumsi. Jika sudah terdapat logo halal, obat tersebut aman digunakan. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya memilih produk halal harus terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, memilih makanan dan obat yang halal bukan sekadar kepatuhan terhadap aturan agama, melainkan upaya untuk menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan spiritual. Dengan tubuh yang sehat, seseorang dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas ibadahnya.
Pada akhirnya, kesadaran untuk mengonsumsi makanan dan obat-obatan yang halal menjadi salah satu cara menjaga kesehatan secara menyeluruh. Dengan menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat diharapkan dapat lebih peduli terhadap kesehatan dan keberkahan dalam setiap aspek kehidupannya.***(FA)