Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad membuka Akademi Jurnalistik Muhammadiyah (AJM) yang diselenggarakan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Jumat (22/11/2024) di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Dalam arahannya, Dadang menyebut keberadaan jurnalis di Muhammadiyah ini selaras dengan semangat dasar sebagai organisasi dakwah. Dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara bisa dengan lisan, tindakan, dan tulisan. “Jurnalisme dan dakwah itu ada persamaan. Salah satu dakwah yang efektif itu dengan jurnalisme,” tuturnya.
Ajaran Islam Berkemajuan menurutnya, perlu dikemas menjadi materi produk jurnalistik yang dikonsumsi dengan mudah oleh publik. Sebab saat ini Dadang memandang Islam Berkemajuan belum menjadi mainstream di publik atau umat Islam di Indonesia.
Oleh karena itu Guru Besar Sosiologi Agama ini berharap, dari kegiatan AJM dapat mencetak jurnalis handal yang mampu bersaing dengan media-media besar di Indonesia. Menjelang Tanwir Muhammadiyah di Kupang 4 sampai 6 Desember 2024 nanti, Dadang berharap seluruh jurnalis Muhammadiyah untuk ikut ‘membanjiri’ ruang-ruang publik dengan informasi kegiatan Tanwir.
Sementara itu, Sekretaris MPI PP Muhammadiyah, Anam Sutopo berharap dari kegiatan ini dapat mencetak jurnalisme berkemajuan. Sehingga membantu peningkatan branding Persyarikatan di mata publik. “Sehingga ini menjadi bagian yang terus kita tingkatkan dan lanjutkan. Tidak boleh berhenti dalam Bermuhammadiyah melalui MPI,” katanya.
Menyitir amanat Muktamar ke-48, MPI senantiasa mendorong konten atau isi informasi yang diproduksi oleh para jurnalis Muhammadiyah untuk menyesuaikan sasaran generasi Z. Produk-produk Persyarikatan dikemas lebih menarik dan atraktif. “Kita siap mensyiarkan produk-produk organisasi, dan meluaskan produk Jurnalistik sehingga lebih profesional,” imbuhnya.
Sebagai tuan rumah kegiatan, Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Ilmu Komunikasi UMJ, Tria Patrianti mengapresiasi diselenggarakannya acara ini. Keberadaan jurnalis afiliasi Muhammadiyah membantu memajukan banyak lini Persyarikatan, termasuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA).
“Reputasi Persyarikatan juga akan terbangun dengan baik. Tanpa jurnalis yang berkualitas Persyarikatan tidak memiliki branding dan reputasi yang baik di mata khalayak,” katanya. Sebagai informasi, kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari mulai 22 sampai 23 November 2024 di UMJ. Pada AJM di UMJ ini diikuti 50 peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai media afiliasi Muhammadiyah.***