Brebes, Kabar Muhammadiyah Jabar–
Lembaga Resiliensi Bencana/Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil).
Rakerwil LRB-MDMC PWM Jawa Tengah ini diselenggarakan di SMK Muhammadiyah Bumiayu pada Sabtu dan Minggu (16-17/09/2023).
Pada pembukaan Rakerwil, hadir para tamu undangan, di antaranya Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag., Wakil Ketua LRB-MDMC PP Muhammadiyah H. Naibul Umam Eko Sakti, S.Ag., M.Si., Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jawa Tengaah Bergas Catursasi Penanggungan, Ketua LRB-MDMC PWM Jawa Tengah Istanto, S.Pd.I., M.Pd., Wakil Ketua PDM Brebes Taip Subandi, S.Pd.I., Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Brebes Ir. Nushy Mansur, Ketua LRB-MDMC PDM Brebes Suparto, serta para tamu undangan lainnya.
Di awal periode LRB-MDMC PWM Jawa Tengah Periode 2022-2023 ini, Rakerwil diselenggarakan bertujuan untuk mengonsolidasikan gerak dan langkah LRB-MDMC se-Jawa Tengah yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
Selain itu, forum yang sangat baik ini menjadi wadah silaturahim LRB-MDMC se-Jawa Tengah.Wakil Ketua PDM Brebes Taip Subandi, S.Pd.I selaku tuan rumah menyampaikan selamat datang kepada para peserta.
Dari 35 LRB-MDMC se-Jawa Tengah, 33 daerah hadir langsung di SMK Muhammadiyah Bumiayu.
Ia mewakili Ketua PDM Brebes sangat mengapresiasi atas dipercayainya Kabupaten Brebes, khususnya Bumiayu, untuk menjadi tuan rumah Rakerwil LRB-MDMC PWM Jawa Tengah.
“Awalnya, ketika pertama kali saya diinformasikan bahwa Rakerwil MDMC Jawa Tengah akan bertempat di Brebes, saya langsung mengusulkan agar Rakerwil diselenggarakan di Sirampog.”
“Namun mengingat kondisi potensi bencana di Sirampog cukup tinggi dan berisiko, maka tidak jadi ditempatkan di sana,” ucap Taip.
Di hadapan para tamu undangan Taip menyampaikan rasa salutnya atas ‘keberanian’ Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag yang sering datang ke Sirampog, yang notabenenya memiliki potensi bencana tanah gerak dan longsong yang cukup tinggi.
“Kami mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam jalannya acara Rakerwil,” pungkasnya.
Selanjutnya, Ketua LRB-PWM Jawa Tengah di awal sambutannya melaporkan bahwa Jawa Tengah pada dua bulan terakhir mengalami kekeringan.
Ia mengungkapkan 30 kabupaten/kota yang diidentifikasi berstatus awas dan 5 lainnnya berstatus siaga.
Dari keseluruhan daerah terdampak kekeringan, LRB-MDMC telah melakukan respons kekeringan pada 18 daerah.
Angka ini akan terus bertambah, mengingat kekeringan, sebagaimana diinformasikan BMKG, masih akan berlangsung hingga akhir tahun.
“Kenapa kemudian dipilih Brebes sebagai tuan rumah Rakerwil, tadi sudah disampaikan. Salah satunya memang, LRB-MDMC Jawa Tengah ketika memiliki kegiatan selalu kemudian dilakukan di daerah-daerah, ” katanya.
“Dari satu daerah ke daerah yang lain. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi kepada daerah, sekaligus memberdayakan SDM yang ada di daerah,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut ia menambahkan bahwa pada periode Muktamar ke-48 ini terdapat model pengembangan organisasi di internal Persyarikatan.
Hal tersebut ditandai dengan digunakannya Key Performance Indicator (KPI) untuk mengukur tingkat keberhasilan program yang dilakukan oleh Persyarikatan, baik di tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang, maupun ranting.
“Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan penyelenggaraan Rakerwil LRB-MDMC PWM Jawa Tengah yang diselenggarakan pada tanggal 16-17 September 2023 di SMK Muhammadiyah Bumiayu,” pungkasnya.
Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag. yang berkesempatan hadir secara langsung menyampaikan pidato iftitah Risalah Islam Berkemajuan.
Di awal pidatonya, KH. Tafsir mengungkapkan bahwa PWM Jawa Tengah melalui Lazismu PWM Jawa Tengah bersama Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah setempat saat ini sedang dalam proses pembangunan 44 rumah permanen layak huni di Dukuh Legok RT 03 RW 01 Desa Cilibur Kabupaten Brebes.
Pembangunan rumah tersebut, menurut KH. Tafsir, merupakan respons dari tanah gerak di Cilibur yang terjadi pada tahun 2021.
Relokasi rumah yang dibangun di atas tanah seluas 2.500 meter persegi tersebut merupakan tanah wakaf keluarga Haji Hudori yang juga merupakan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Cilibur.
Rencananya pada bulan Oktober nanti pembangunan tersebut telah selesai dan akan diserahterimakan kepada masyarakat.
Selanjutnya, ia menjelaskan Risalah Islam Berkemajuan yang menjadi produk Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta.
“Kenapa Muhammadiyah selalu merumuskan grand design paham agama. Dari Muktamar ke Muktamar selalu dirumuskan oleh Muhammadiyah. Kira-kira terdapat 30 rumusan paham agama, mulai dari Muqaddimah Anggaran Dasar hingga Risalah Islam Berkemajuan,” ucap Kiai Tafsir.
Muqaddimah Anggaran Dasar, menurut Kiai Tafsir, memiliki semangat kemerdekaan. Mengingat Muqaddimah Aggaran Dasar dirumuskan di era perjuangan.
“Itulah mengapa kemudian di dalam Pembukaan UUD 1945 terilhami semangat Muhammadiyah. Itu yang pejabat perlu tau, apalagi TNI. Di tubuh TNI mengalir darah Muhammadiyah,” tegas Tafsir diikuti tepuk tangan dari para peserta.
Selanjutnya di akhir pidato, KH. Tafsir membuka Rakerwil yang berlangsung hingga hari ini, Ahad (17/9/23).
Pembukaan Rakerwil dilanjutkan dengan Seminar Resiliensi Bencana yang menghadirkan Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah H. Naibul Umam Eko Sakti, S.Ag., M.Si. dan Kalakhar BPBD Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan.
Kemudian malam harinya, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah dr. H. Ibnu Naser Arrohimi, S.Ag., M.MR. memaparkan Arah Kebijakan PWM Jawa Tengah yang nantinya akan menjadi turunan di daerah hingga ranting.
Selain pemaparan oleh ketiga narasumber di atas, Rakerwil juga mengagendakan pemaparan dan diskusi program LRB-MDMC PWM Jawa Tengah dan Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh seluruh peserta Rakerwil.