
Bandung — Aisyiyah sebagai organisasi Islam, dakwah amar makruf nahi mungkar, dan tajdid yang bersumber kepada Al-Quran dan As-Sunnah, mencita-citakan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, tidak pernah lelah membantu, mencerahkan, dan meberdayakan masyarakat, khususnya di kalangan perempuan.
Demikian pernyataan Wakil Ketua PWM Jawa Barat Ustadz Jamjam Erawan dalam Pengajian Umum yang diselenggarakan oleh PD Aisyiyah Kota Bandung di Masjid Raya Jawa Barat, Kamis, 15 Mei 2025, dalam rangkaian Milad Aisyiyah ke-108.
Indikator Aisyiyah tidak pernah lelah itu, kata Ustadz Jamjam, dengan telah tersebarnya Aisyiyah di seluruh pelosok negeri, termasuk di Jawa Barat dan Kota Bandung. Bahkan, sudah sampai ke luar negeri melalui hadirnya PCIA di berbagai negara. Semua itu diperkuat dengan ribuan amal usaha pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan memiliki peran penting dalam mewujudkan cita-citanya.
Pada era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kali ini, kiprah Aisyiyah sedang menggalakan ketahanan pangan keluarga. Pasalnya, dalam pandangan Aisyiyah jika pangan keluarga kuat, maka negara juga akan kuat.
Pandangan dan gerakan Aisyiyah tersebut kata Ustadz Jamjam, yang sekaligus Ketua BPH Stikes Muhammadiyah Ciamis, relevan dengan firman dalam Al-Quran surah Abasa dan Hadis Nabi SAW yang berbunyi;
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.” (QS Abasa: 24) dan hadis “Barang siapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga, dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Oleh karena itu, gerakan Aisyiyah harus didukung oleh semua pihak karena pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk mempertahankan hidup.
Menjadi sumber energi yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, baik secara fisik maupun mental, serta dapat mempengaruhi hubungan sosial dan budaya manusia yang harmoni, produktif, dan menggembirakan.
“Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang berkemajuan dalam menyukseskan program ketahanan pangan ini, saya yakin Aisyiyah akan sukses. Aisyiyah telah memiliki fasilitas dan sumber daya yang memadai,” katanya.
Selain itu, punya kekompakkan yang luar biasa untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota, simpatisan, dan masyarakat tentang pertanian, peternakan, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Aisyiyah akan mampu membantu mengembangkan ekonomi masyarakat melalui program-program yang mendukung ketahanan pangan, seperti pengembangan usaha kecil dan menengah. Aisyiyah akan mampu memberdayakan perempuan dalam bidang pertanian dan peternakan sehingga mereka dapat menjadi mandiri dan berkontribusi pada ketahanan pangan.
Aisyiyah akan mampu membantu masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, sehingga dapat menjaga ketersediaan pangan untuk generasi mendatang.
Khotim sebagai penanggung jawab program pengajian umum PD Aisyiyah Kota Bandung menjelaskan bahwa pengajian bulanan ini pelaksananya diserahkan kepada PCA se-Kota Bandung secara bergiliran. Kali ini pelaksananya adalah PCA Buah Batu.
Hadir dalam pengajian umum ini selain Ketua PD Aisyiyah Kota Bandung Ecin Kuraesin, Sekretaris PD Aisyiyah Kota Bandung Tuti Kusmiati Nurjannah, juga para pimpinan harian PD Aisyiyah Kota Bandung, para ketua dan anggota Aisyiyah se-Kota Bandung, serta tamu undangan lainnya.***