Bandung, 5 Oktober 2024 – Masa tanggap darurat bencana gempa bumi yang melanda Bandung pada 18 September 2024 telah berakhir, mengakibatkan berbagai fasilitas, termasuk tenda darurat pengungsi dan alat berat, mulai ditarik. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada banyak bangunan, termasuk rumah, fasilitas pendidikan, dan tempat ibadah.
Salah satu yang paling parah terdampak adalah SMP Muhammadiyah 3 Kertasari, di mana lima lokal ruangannya dalam kondisi memprihatinkan dan tidak dapat digunakan, bahkan berpotensi roboh. Meskipun kondisi ini sangat mendesak, pemerintah belum mengambil tindakan untuk merobohkan bangunan yang rusak tersebut.
Menanggapi situasi ini, MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) telah mengerahkan satu unit alat berat untuk melakukan perobohan bangunan yang berbahaya tersebut. “Bangunan dua tingkat ini sangat memprihatinkan. Selain tidak bisa digunakan, keberadaannya juga menjadi ancaman bagi aktivitas warga sekitar. Oleh karena itu, kami dari MDMC bersinergi dengan Lazismu untuk segera merobohkan bangunan ini,” ungkap Apit Hidayat, Ketua Pos Koordinasi Muhammadiyah Respon Gempa Bumi Bandung.
Apit juga menambahkan, “Alhamdulillah, vendor alat berat sudah tiba di SMP Muhammadiyah 3 Kertasari. Kami berharap proses perobohan ini berjalan lancar dan tidak terkendala.”
MDMC berkomitmen untuk memastikan keselamatan warga sekitar dan mempercepat proses pemulihan pasca bencana.