Sumber Gambar: Pribadi.
Bandung, Muhammadiyah Jabar— Para Santriwati asal Madrasah Mualimat Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Tabligh Akbar di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Tabligh Akbar menjadi acara puncak “Mubaligh Hijrah 1443 H” sekaligus penutup dan perpisahan para Santriwati Madrasah Mualimat kepada masyarakat Sumbersari setelah dua minggu mengabdi di sana.
Acara Tabligh Akbar diadakan selama dua hari, yakni hari Rabu dan hari Kamis (20-21 April 2022). Acara berlangsung meriah dengan diisi oleh berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pentas seni, pembagian sembako, hingga pengajian umum. Tak hanya itu, Tabligh Akbar turut dimeriahkan pula oleh dua bintang tamu ternama.
Pada hari pertama, acara dimeriahkan oleh pendongeng Islami ulung, Kak Syaf yang tampil dengan membawakan dongeng-dongeng Islami untuk menghibur anak-anak yang ada di Sumbersari. Kemudian pada hari kedua, Tabligh Akbar diramaikan dan ditutup dengan pengajian umum dari Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu’ti.
Ketua Pelaksana Tabligh Akbar, Nida menuturkan bahwa harapan dari diadakannya kegiatan ini adalah agar para warga Sumbersari bisa meningkatkan semangat mereka dalam beribadah, terutama ibadah-ibadah yang dilakukan pasca Ramadan berakhir.
“Harapannya dengan adanya Tabligh Akbar ini semoga para hadirin yang menyaksikan Tabligh Akbar dapat meningkatkan ghirah dan energi positifnya untuk meningkatkan semangat beribadah selain di bulan Ramadan,” ujar Nida.
Sementara itu, Abdul Mu’ti mengaku bahwa dirinya sangat mengapresiasi adanya acara ini. Dirinya berharap setelah dua minggu mengabdi di Sumbersari ini para santriwati banyak memperoleh ilmu yang bermanfaat guna menjadi kader yang lebih militan lagi kedepannya.
“Saya tentu berharap agar pelaksanaan Mubaligh Hijrah ini dapat memberikan wawasan sekaligus pengalaman dan inspirasi bagi putri-putri dari Mualimat untuk mereka bisa lebih kuat militansi perkaderannya dan juga bisa memiliki semangat serta komitmen untuk bagaimana bisa menjadi kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa,”ucapnya.
*Berita ditulis oleh Moh Aqbil W Abdul Karim