Oleh: Dody Partawijaya
Entah kenapa hari ini tangan ini termotivasi untuk menulis pahlawan pahlawan sosial yang tak kenal pamrih dan selalu istiqomah dalam kerelawanan, karena ketika mengingat wajah-wajah mereka lah yang bisa membuat teduh hati ini
Saya sendiri berfikir saya termasuk orang yang sangat beruntung bisa merasakan pendidikan sosial yang sangat luar biasa
Semua itu berawal dari tahun 2008 di hotel pelangi lembang, yang mana saya mendapat kesempatan dari unsur kepemudaan waktu itu untuk mengikuti diklatsar Taruna Siaga Bencana (Tagana) selama 7 hari
Taruna Siaga Bencana (TAGANA) adalah relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial yang berasal dari masyarakat dan memiliki kepedulian serta aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial.
Saya pun di latih dan di didik oleh pengajar profesional dari mulai pengajar akademisi dan militer. Kemampuan jiwa psikososialpun di asah sangat tajam waktu itu dengan arahan dan bimbingan pengajar dari kopasus para praktisi sosial dan yang lainnya
Berkat Tagana saya bisa mendapatkan berbagai ilmu kedisiplinan jiwa korp nya one command one rule one corps
Untuk keilmuan psikososial itu sendiri saya di beri ilmu yang masih melekat dalam diri adalah ciri kepribadian plus seseorang dan praktek trauma healing ketika menghadapi klien korban bencana dan lainnya
Dalam materi psikososial di kenal dengan
keilmuan kepribadian terdapat 4 ciri karakteristik seseorang yaitu melankolis, sanguinis, plegmatis dan koleris … empat indikator itu tak akan luput dari tindak tanduk psikis kejiwaan kita dalam berkehidupan
Manfaat keilmuan psikososial tagana
Selain dari untuk tugas personal anggota tagana itu sendiri kemampuan yang di miliki oleh masing-masing anggota tagana yang saya rasakan, sangat lah terasa ketika bercengkrama di kehidupan sehari-hari dalam menyukapi dinamika kehidupan di keluarga
Kita bisa control self yang sangat terukur ketika misalnya menghadapi anak sendiri yang sedang dalam masa tumbuh kembang. Kita senantiasa menghadapi ke aktifan anak dengan hati yang sabar dan edukasi yang baik tanpa harus memarahi anak
Bisa juga untuk di lingkungan pendidikan penerapan pendekatan humanis, kasih sayang dan edukasi bagi anak didik sangat bisa di rasa. Contoh semisal dalam pembinaan karakter di kepramukaan bisa kolaborasi kurikulum pramuka dengan kegiatan outbond edukasi dengan keilmuan psikososial tagana
Jiwa sosial tanpa batas
Saya di ajarkan untuk memiliki kerelawanan sosial yang tinggi kapanpun dimanapun berada, dan sampai hari ini saya masih banyak belajar dari para anggota tagana yang notabene mereka adalah petugas relawan
Jiwa raga, keluarga, waktu mereka dedikasikan untuk totalitas dalam membantu korban bencana, baik itu bencana alam maupun bencana sosial, tanpa bertanya siapa korban tersebut, pasti mereka turun tangan
Orang baik pasti akan banyak mendoakan baik
Terlepas dari apapun hati kecil ini berkata, saya termasuk orang yang paling beruntung dan bangga, pernah merasakan pendidikan di tagana, di terpa di bina bak kawah candra dimuka
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Doa seorang Muslim untuk saudaranya dengan tanpa sepengetahuan saudaranya itu mustajab. Di atas kepala orang itu ada malaikat yang mencatatnya (malakun muwakkal). Setiap kali orang itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat tersebut mengucapkan amin (semoga Allah mengabulkan) dan untukmu juga seperti itu.” (HR Muslim)