Kabar Muhammadiyah Jawa Barat

Masjid Raya Mujahidin Bandung Kembali Adakan Tarawih Pada Ramadhan Tahun Ini

Sumber Gambar: id.foursquare.com

Bandung, Muhammadiyah Jabar—Masjid Raya Mujahidin Bandung akan kembali mengadakan shalat tarawih berjamaah. Hal ini tak lepas dari sikap pemerintah dan PP Muhammadiyah yang mulai membolehkan dilaksanakannya shalat tarawih berjamaah musabab situasi penyebaran wabah Covid-19 yang kian mereda.

Meskipun demikian, tata cara pelaksanaan shalat tarawih masih belum sebebas dulu. Masih ada peraturan yang mesti ditaati. Peraturan ini ada dengan tujuan berjaga-jaga dari penyebarluasan virus, mengingat wabah masih belum pergi walaupun sudah tak seganas dan semenakutkan saat muncul pertama kali.

Sebagaimana surat edaran yang dikeluarkan PP Muhammadiyah, pelaksanaan shalat tarawih boleh tanpa jarak, tetapi jamaah masih harus mengenakan masker dan sedang dalam kondisi sehat. Adapun praktik shalat tarawih di Masjid Raya Mujahidin dilakukan seperti biasanya, yakni diawali dengan dua rakaat shalat ringan (Shalat Khafifatain) yang kemudian dilanjut ceramah.

Setelah ceramah usai, lalu dilanjut melakukan shalat Qiyamu Ramadhan dengan jumlah rakaat sebanyak 11 rakaat. Shalat Qiyamu Ramadhan 11 rakaat bisa dilaksanakan di antara dua kaifiyat yang nantinya dipilih oleh imam, yaitu:

a)      4 rakaat + 4 rakaat + 3 rakaat (untuk yang 4 rakaat ada tasyahud awal).

b)      2 rakaat + 2 rakaat + 2 rakaat + 2 rakaat + 2 rakaat + 1 rakaat.

Pada pelaksanaannya, secara berturut-turut dari hari pertama hingga ketiga tarawih, ceramah akan mengangkat tema tentang “Makna, Hukum, dan Keutamaan Shaum” yang dibawakan oleh dua penceramah, yaitu H Dachlan Ramli pada tarawih hari pertama, lalu Drs. H Agus Kusnadi pada hari kedua, dan kembali oleh H. Dachlan Ramli di hari ketiga.

Setelah tema tersebut, tarawih selanjutnya berganti dengan tema-tema ceramah menarik  yang dibawakan oleh penceramah lainnya, seperti tentang urgensi doa oleh Dr Ani Yunus, etika berdoa oleh Ust Cecep Taufikurrohman, tafsir Q.S Al-Baqarah ayat 286 oleh Ust Teguh Mulyadi, ketentuan qadla dan fidyah oleh Dachlan Ramli, tafsir Q.S Ali Imran ayat 8 oleh Drs Saeful Abdullah, dan masih banyak lagi.

*Berita ditulis oleh Moh Aqbil W Abdul Karim

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button