Kabar Persyarikatan

Dosen FST UM Bandung Tingkatkan Kapasitas Melalui Pelatihan Penulisan Deskripsi Paten

Bandung – Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UM Bandung yakni Ratna Sari Listyaningrum, Wulan Pertiwi, dan Muhammad Afit lolos sebagai inventor penerima hibah Kemendikbud batch 2 tahun 2023.

Ketiganya mengikuti Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten Batch 2 2023 yang berlangsung di Hotel Savoy Homman Kota Bandung dari Kamis-Jumat (12-13/10/2023).

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas kompetensi sumber daya dosen dan peneliti dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis sistem kekayaan intelektual (KI) khususnya Paten.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 41 inventori dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia.

”Alhamdulillah Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten Batch II ini memberi pencerahan kepada kami untuk menulis deskripsi permohonan paten dengan benar. Sebelumnya, Juni 2023, kami telah mendaftar dan mengunggah draf deskripsi paten ke link yang telah disediakan Dikti untuk diseleksi. Namun, dari sana tidak ada kabar,” lanjut Wulan.

“Barulah Oktober 2023 kami mendapat undangan dari Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat bekerja sama dengan UNPAS Bandung yang menyatakan bahwa kami lolos seleksi untuk menjadi peserta Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten Batch II Tahun 2023,” tambah Wulan.

Wulan mengaku selama pelatihan dirinya mendapat dua materi utama. Pertama, materi Teknik Penelusuran Dokumen Paten yang disampaikan oleh Nanik Astuti Rahman. Kedua, materi Penulisan Dokumen Paten yang disampaikan oleh Ria Dewi Andriani.

”Kami pun mendapat bimbingan selama sesi fasilitasi oleh fasilitator untuk berdiskusi lebih intens terkait revisi draf deskripsi paten kami,” ungkap Wulan.

Wulan sendiri menyusun draf paten sederhana yaitu “Proses Pembuatan Bioserum Berbasis Ekstrak Sorgum” yang merupakan hasil penelitian mahasiswa bimbingan di tim PKM-RE yang proposalnya lolos didanai oleh Belmawa tahun 2022.

“Draf deskripsi paten insyaallah akan didaftarkan ke DJKI dan semoga granted,” harap Wulan.

Pentingnya paten

Sementara itu, Muhammad Afit mengaku melalui kegiatan ini dirinya jadi bisa memahami terkait pentingnya paten, khususnya bagi karier dosen. Di samping itu, kata Afit, dirinya juga paham ternyata jumlah paten di Indonesia didominasi oleh paten dari pihak asing.

“Kemungkinan hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman kita mengenai paten. Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan paten bisa menambah jumlah paten di Indonesia. Selain menambah poin, juga bisa menambah koin, jika paten kita dilirik industri,” imbuh Afit.

Meski baru pertama kali berpartisipasi, dosen FST lainnya, Ratna Sari Listyaningrum STP MSi, bersyukur bisa lolos seleksi untuk mengikuti Pelatihan Penulisan Deskripsi Paten.

Dari pelatihan ini Ratna dapat memahami lebih jelas peran paten dalam dunia akademik, teknik penelusuran dokumen, dan penyusunan naskah permohonan pendaftaran paten yang tepat.

“Semoga setelah mengikuti pelatihan ini, naskah permohonan pendaftaran saya terkait pengembangan nori menggunakan rumput laut lokal Indonesia ini mendapatkan grant. Semoga pula dapat memacu munculnya paten-paten lainnya,” kata Ratna.***(FA)

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button