Kabar Muhammadiyah Jawa Barat

Apa Saja yang Menjadi Kepentingan Muhammadiyah dalam Politik?

Kabar Muhammadiyah Jabar —-

Kegiatan Silaturahmi dan Halalbihalal dengan tema “Muhammadiyah dan Pemilu 2024” yang diselenggarakan pada Senin (8/5/2023) secara daring dihadiri oleh puluhan peserta dari Jaringan Media Afiliasi Muhammadiyah dan mengundang Prof. KH. Abdul Mu’ti sebagai pengantar pada kegiatan tersebut.

Dalam pengantarnya, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa kepentingan Muhammadiyah dalam politik itu mengurangi praktik money politics dan mengurangi polarisasi politik.

Usulan perubahan pemilu oleh Muhammadiyah ini sudah diputuskan dalam sidang tanwir Muhammadiyah di Samarinda pada tahun 2014, yang mengusulkan agar sistem pemilu ini diubah dalam satu paket keputusan tanwir tentang Indonesia berkemajuan.

“Maka Muhammadiyah mengusulkan bahwa pemilihan presiden tetap dilaksanakan dengan cara dipilih secara langsung oleh rakyat dan dicalonkan oleh partai politik; pemilihan eksekutif ditingkat provinsi, yakni gubernur dan kemudian pemilihan bupati ataupun wali kota tetap diselenggarakan sama seperti ini, tetapi dengan berbagai penyempurnaan terhadap teknisnya,” imbuhnya.

Muhammadiyah mengedepankan penyelenggaraan pemilu berkualitas yang secara prosedural bisa dilihat dari empat tahapan penting yakni pendataan pemilih; persiapan-persiapan teknis dalam penyelenggaraan pemilu; mekanisme yang berkaitan dengan pemilu; hasil-hasil pemilihan yang ideal untuk menjadi prasyarat Indonesia yang lebih baik lagi.

“Muhammadiyah mendorong agar suksesi kepemimpinan itu memberikan ruang yang lebih luas bagi kader-kader terbaik bangsa untuk berkontestasi dalam pemilu tahun 2024,” jelasnya.

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button