Solo (12/3)–Stadion Manahan Solo akan menjadi tempat untuk pembukaan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada 1 Juli 2020 mendatang. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan hadir sekaligus membuka rangkaian kegiatan dalam Muktamar tersebut.
Panitia Muktamar sudah mendapat persetujuan untuk pemakaian Stadion Manahan tersebut dari pengelola yakni Pemerintah Kota Surakarta. Hanya ada beberapa catatan yang harus dipenuhi oleh panitia khususnya mengenai kondisi lapangan.
Untuk menyiapkan pelaksanaan pembukaan, panitia telah melakukan survey ke Stadion Manahan pada Rabu, 11 Maret 2020 yang dipimpin oleh Ketua Panitia Pusat, Drs Marpuji Ali M.Si. Survei itu untuk mematangkan persiapan pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan dihadiri ratusan ribu hingga 1 juta orang datang ke Solo.
Koordinator Acara Pembukaan, Dodi Herman, menjelaskan pengelola Stadion Manahan telah memberikan izin dengan beberapa catatan, yaitu menjaga seluruh fasilitas yang ada di Stadion termegah di Surakarta itu jangan sampai rusak. Seperti rumput dan lintasan lari tidak boleh diinjak oleh banyak orang. Untuk mengatasi itu maka pihak panitia akan menutup seluruh area tersebut.
“Ada beberapa syarat untuk mengunakan lapangan ini, karena lapangan ini sudah sesuai dengan standar FIFA (asosiasi sepak bola dunia) dan kami juga sudah sepakat untuk menjaganya. Karena itu, panitia akan mendatangkan penutup area rumput dan lintasan yang didatangkan dari Jakarta. Kita datangkan langsung dari GBK kemudian kita pakai alat untuk menutupi lintasan atletiknya,“ ungkapnya.
Dodi Herman menjelaskan, 20.000 undangan telah disiapkan untuk acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah ke 48 ini. Ada juga banyak tamu penting yang diundang untuk menghadiri acara besar ini. “Ada banyak tamu VIP yang akan menghadiri acara ini, dari mulai tamu negara lain, duta besar, menteri-menteri. Kami menggunakan teknologi panggung yang biasa digunakan secara internasional yaitu teknologi ringlock sebagai tempat untuk para tamu VIP. Perkiraan sekitar 1 juta orang akan memenuhi acara muktamar. Saat pembukaan kemungkinan masa akan memenuhi area luar stadion,” paparnya.
Sehubungan dengan acara ini, panitia menggunakan standar yang sangat ketat, demi terlaksananya acara ini dengan lancar “Kalau soal undangan kami akan mengunakan standar protokol kepresidenan. Tentunya satu jam sebelumnya pintu sudah kita close sehingga menejemenya akan lebih baik. Jadi jika ada yang telat maka tamu undangan tidak diperbolehkan masuk. Hampir mayoritas muktamar dihadiri oleh presiden, tentunya kita sudah sangat paham tentang peraturan yang ada” tuturnya.
Dodi memohon dukungan bagi semua warga Solo dan sekitarnya agar pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah berjalan lancar dan sukses untuk semuanya. (Ril)