
Bandung – Di sebuah mini teater lantai 2 Gedung UM Bandung, sorot lampu menyorot sosok-sosok muda yang bersemangat. Mereka adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung angkatan 2023 yang tengah beraksi dalam Sibilance 23 Show.
Tawa, senyum, dan gerakan lincah mereka menghidupkan panggung, memukau para penonton yang hadir. Sibilance 23 Show bukanlah sekadar acara biasa. Ini adalah proyek Ujian Akhir Semester (UAS) yang menjadi ajang bagi mahasiswa PIAUD untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam seni tari, bahasa daerah, dan seni musik untuk Anak Usia Dini (AUD).
“Sibilance 23 Show merupakan proyek UAS mahasiswa PIAUD angkatan 2023 sebagai bentuk implementasi mata kuliah seni tari untuk AUD, bahasa daerah untuk AUD, dan seni musik untuk AUD,” jelas Mia Yunita, Ketua Pelaksana acara.
Dalam waktu hanya satu minggu, para mahasiswa ini berhasil mempersiapkan berbagai tarian dan pentas seni yang memukau. Mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai teori, tetapi juga mampu mempraktikkannya secara langsung di atas panggung.
“Alhamdulillah dalam kurun waktu hanya satu minggu kami bisa mempersiapkan sebaik mungkin untuk memperoleh hasil terbaik dalam penilaian UAS,” kata Mia. Namun, Sibilance 23 Show bukan hanya sekadar ujian. Lebih dari itu, acara ini adalah bagian dari pembentukan keterampilan bagi calon guru PAUD.
“Sebagai calon pendidik anak usia dini, mahasiswa harus memiliki keterampilan seni yang baik. Walaupun merasa bukan ahli tari atau musik, mereka tetap harus mampu mengajarkannya kepada anak-anak nantinya sesuai dengan tahap perkembangan,” ujar Isya Siti Aisyatul, salah satu dosen pengampu mata kuliah.
Selain keterampilan seni, Sibilance 23 Show juga bertujuan untuk membangun mental keberanian mahasiswa dalam tampil di depan umum, terutama saat mengajar di kelas. “Bagi yang belum pernah mengajar, ini bisa menjadi latihan untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Guru PAUD harus ceria dan profesional,” tambah Isya.
Senada dengan Isya, Yenny Yuanita, dosen pengampu lainnya, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menumbuhkan kognitif dan motorik pada anak. “Tentunya dengan guru merasakan dan melakukan penampilan pentas seni ataupun tari dengan benar, komunikasi yang diharapkan akan tersampaikan kepada audiens,” ungkap Yenny.
Lebih lanjut, Yenny berharap kegiatan ini dapat menjadi kesempatan bagi mahasiswa PIAUD untuk merasakan kembali menjadi seorang anak kecil. “Anggaplah teman-teman itu seorang anak kecil yang sedang menari dengan rasa ceria,” tandasnya.
Sibilance 23 Show telah membuktikan bahwa mahasiswa PIAUD UM Bandung tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga keterampilan seni dan mental yang mumpuni. Mereka adalah calon-calon guru PAUD profesional yang siap untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan anak usia dini di Indonesia.***