Kabar Muhammadiyah Jawa Barat

PP Aisyiyah Sebut Pesantren Aisyiyah Harus Mampu Mengkader Ulama Perempuan

Sumber foto: Pribadi

Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Aisyiyah, Dr Hj Herwina Bahar, M.A, menyatakan bahwa pondok pesantren Aisyiyah harus bisa membangun dan melahirkan kader-kader Aisyiyah yang kedepannya bisa menjadi ulama perempuan yang mampu memberikan pencerahan bagi umat dan bangsa.

Herwina menyatakan bahwa hal ini bisa terwujud dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang selama ini sudah terbangun di lingkungan Muhammadiyah maupun Aisyiyah, yakni kerjasama yang apik dan kemandirian serta semangat tinggi yang selama ini sudah membudaya di Aisyiyah maupun Muhammadiyah.

“Kekuatannya adalah pengelolaan Aisyiyah dilakukan secara kolektif kolegial. Pesantren Aisyiyah juga memiliki kemandirian dan semangat yang tinggi. Inilah suatu kekuatan dan kelebihan dari Aisyiyah,” ungkapnya pada kegiatan Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat, Senin (7/2/2022).

Namun, dirinya tidak menampik bahwa pesantren Aisyiyah memiliki beberapa kelemahan, contohnya seperti kurikulum pesantren Aisyiyah yang belum baku. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pesantren Aisyiyah untuk berkembang menjadi lebih baik.

Agar terwujud suatu pesantren Aisyiyah yang mampu melahirkan kader-kader ulama, Herwina mengatakan bahwa mesti ada sebentuk rencana strategis yang dilakukan. Rencana tersebut terangkum ke dalam 6 program strategis, yakni:

1.      Pengembangan manajemen kelembagaan.

2.      Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM.

3.      Pengembangan sistem pendidikan yang holistik dan integratif.

4.      Pengembangan budaya mutu yang inovatif dan responsif.

5.      Pengembangan jejaring dan kerjasama dengan integrasi lain.

6.      Menguatkan identitas pendidikan melalui intensifikasi pembinaan iman, ilmu, dan amal.

Selain menciptakan program, penanaman nilai-nilai mutu pada jiwa setiap santriwati pun mesti diterapkan di pesantren Aisyiyah, seperti menanamkan kesadaran dan perilaku kehidupan sehari-hari, menumbuhkan jiwa keilmuan, peduli, kedewasaan, kepemimpinan serta nilai-nilai luhur lainnya.

“Inilah yang menjadi perhatian penting. Terkadang seseorang kalau jiwanya tidak baik untuk melaksanakan sesuatu aktivitas itu mungkin keihklasannya agak berkurang,” tambahnya.

Dari program-program serta penanaman nilai tersebut, diharapkan dapat menciptakan kader-kader Aisyiah yang kelak kedepannya bisa menjadi ulama yang bermanfaat bagi masyarakat.

*Berita ditulis oleh Moh Aqbil W Abdul Karim

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button