Yogyakarta – Kepala Pusat Krisis Kesehatan (PKK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Sumarjaya mengemukakan bahwa Muhammadiyah lewat Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) ikut didaftarkan ke World Health Organization (WHO) bersama empat lembaga lainnya dalam penyelenggaraan pertolongan pada kondisi gawat darurat bencana.
“MDMC sedang kami registrasi untuk ikut melakukan asistensi untuk klasifikasi sertifikasi Emergency Medical Technician (EMT) ke WHO,” ujar Sumarjaya dalam Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan Bencana bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) Gelombang kedua di Hotel New Saphire Yogyakarta pada Kamis (10/01/2025).
Sumarjaya meneruskan bahwa Muhammadiyah memiliki komitmen dan kontribusi nyata dalam penanggulangan bencana terutama pada aspek tenaga cadangan kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan MDMC yang telah terdaftar dalam EMT tipe 2.
“Kita lagi mengusulkan, progresnya lagi berjalan, pendampingan dari Asthma Australia untuk pendampingan EMT tipe 2. Di tipe 2 itu MDMC masuk sebagai anggotanya. Itulah kenapa acara MDMC saya selalu datang. Karena MDMC selalu memberikan kontribusi dan kerja sama yang baik,” ungkapnya.
Kerja sama PKK Kemenkes dan MDMC PP Muhammadiyah telah diresmikan sejak penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) di Bandung beberapa waktu yang lalu. MoU tersebut menjadi komitmen Pemerintah dan Muhammadiyah dalam meningkatkan resiliensi kebencanaan baik nasional maupun internasional.***