Kabar Muhammadiyah Jabar—
Muhammadiyah menerima pluralitas menolak pluralisme. Hal ini disampaikan Agung Danarto dalam Launching Cadre Chapter Program Forum Kajian Ideologi Muhammadiyah ‘Aisyiyah bagi Semua kader ‘Aisyiyah, (17/10/2023).
Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) melalui Zoom dan streaming Youtube Majelis Pembinaan Kader PP ‘Aisyiyah.
Lebih lanjut Agung menyampaikan, pluralisme ialah suatu keyakinan yang menganggap semua agama benar, semua agama baik, dan semua agama akan mengantarkan umatnya ke surga.
Sementara itu pruralitas merupakan suatu kesadaran akan keberagaman manusia menganut agama dan keyakinan yang berbeda-beda.
“Aisyiyah harus menjadi penggerak untuk menanamkan nilai-nilai keimanan dan toleransi beragama,” tambah Agung.
Forum kajian perdana diikuti 500 peserta dari berbagai cabang, ranting, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA).
Kajian mencerahkan ini terdiri dari 14 pertemuan yang akan menjadi agenda rutin bulanan setiap pekan ketiga di Hari Rabu pukul 19.00 WIB.
Kajian ini mengusung tema “Membumikan Ideologi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Melalui Kajian yang Mencerahkan.”
Diselenggarakan sebagai upaya sosialisasi dan internalisasi ideologi Muhammadiyah yang terdokumentasikan.
Hajaroh, Ketua MPK PPA, mengungkapkan di usianya yang sudah lebih dari satu abad, banyak warga Muhammadiyah yang telah kehilangan identitas kemuhammadiyahannya.
Hajaroh berharap forum kajian ini dapat mencerahkan semua warga ‘Aisyiyah, mengadopsi konten ideologi muhammadiyah, dan menjadikannya dasar dalam beribadah dan bermuamalah.
Wakil Ketua PWA Jawa Barat, Mulyati berharap semua kader ‘Aisyiyah di Jawa Barat dapat mengikuti setiap sesi dari forum kajian ini.
“Acara ini penting sebagai penanaman kesadaran ideologi bermuhammadiyah,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut Dewi Mulyani, selaku Ketua MPK PWA Jawa Barat menyambut baik forum ini sebagai forum silaturahmi dan edukasi bagi seluruh kader ‘Aisyiyah. Dewi berharap seluruh kader memanfaatkan acara ini sebaik mungkin.
“Setiap kader ‘Aisyiyah penting membumikan ideologi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah agar mampu menampilkan diri sebagai gerakan amal sekaligus gerakan ilmu,” ujarnya.
*Kontributor: Enuy Nurjanah