Oleh: Mursin MK
Kepala Sekolah MTs.M Kukusan
Cita cita dan harapan warga Muhammadiyah Ranting Kukusan benar benar terwujud. Mereka berhasil mendirikan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTs.M) Kukusan pada tahun 1979.
Saat itu Depok masih berstatus daerah Kecamatan, Kabupaten Bogor. Peresmian M.Ts.M dilakukan oleh Ketua Majlis Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PPK) PCM Depok, Drs. Lukman Abdul Gani.
Perintisan berdirinya M.Ts.M Kukusan ini dilakukan oleh PCM Depok. Bermula dibentuk Tim Pendiri yang terdiri dari lima orang. Zaenal Abidin duduk di dalamnya. Tim Pendiri terdiri dari: 1. Drs. Lukman Abdul Gani (tinggal di Perumnas Depok I), 2. Ombong Kelana B.A (tinggal di Kukusan), Wazir Nuri (tinggal Beji Timur), Dedy Suhadi dan Zaenal Abidin (tinggal di Kukusan). Saat itu Zaenal yang ditetapkan sebagai Kepala Sekolah M.Ts.M. Tugasnya oleh Departemen Agama (Depag) dipindahkan dari SD M ke M.Ts.M. Statusnya tetap sebagai PNS.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) M.Ts.M pertama kali dilakukan di Gedung SD Negeri Kukusan. Hal ini tidak terlepas dari jasa dan peran Lurah Kukusan, H. M. Nuch, yang bekerja sama dengan D. Atmodjo, kepala sekolahnya. Murid pertama M.Ts M berjumlah 18 orang dan tenaga pendidiknya 18 orang juga. Dengan penuh kesabaran dan ketekunannya, berangsur angsur muridnya bertambah banyak. Mulai masyarakat Kukusan dan sekitarnya memasukkan anak anaknya ke M.Ts.M.
Dalam usaha membangun gedung M.Ts.M yang mandiri dan tidak menumpang, maka PCM Depok bersama PRM Kukusan pada tanggal 16 Maret 1991 bermusyawarah di SDM Kukusan. Hasil musyawarah yakni, membentuk Panitia Pembangunan gedung M.Ts.M. Zaenal Abidin masuk dalam kepanitiaan. Susunan panitia sebagai berikut:
Penasehat: H. Moch. Nuch (Lurah Kukusan), H.M.Usman (Ketua PCM Depok), Drs. Lukman Abdul Gani (Ketua Majlis PPK PCM Depok). Ketua: Juhriadi, Wakil Ketua: Muhammad K. dan Asman S, Sekretaris: Zaenal Abidin, Wakil Sekretaris: Abdul Halim dan Minin Arief. Bendahara: Muhammad Syarun dan wakilnya: M. Neich. Anggota anggotanya: H. Sulaiman, Radun, Ma’ad Zaenuri. Dedy Suhadi, Sanusi HK, Rohimah. Asyumi Juhriadi dan Nurnadi.
Panitia berhasil mendapatkan tanah wakaf dan hasil membeli seluas 3375 m2. Pembangunan gedung dilakukan bertahap. Tahap pertama berhasil membangun gedung enam lokal satu ruang WC. Tahap kedua berhasil dibangun gedung berlantai dua. Tiga lokal di lantai atas dan tiga lokal di lantai bawah plus WC. Setelah menempati tempat ini Zaenal Abidin berusaha meningkatkan KBM dan melengkapi sarana prasarananya.
Tanah lapang yang berada di tengah diantara dua bangunan gedung lokal, dibuat lapangan olah raga dan upacara. Didekat bangunan bertingkat dua dibangun masjid. Kemudian dibangun dua gedung lagi. Gedung di depan dua lantai yang menghadap ke jalan raya H.M. Usman Kukusan. Di gedung ini digunakan untuk kantor, ruang guru dan kelas. Gedung dibelakang untuk laboratorium, perpustakaan, koperasi, kantin dan lainnya.
Meningkatkan kualitas M.Ts.
Berkaitan dengan kualitas pendidikan, Zaenal Abidin berusaha dengan serius dan profesional. Memang awalnya Guru guru diambil dari aktifis Muhammadiyah Kukusan yang memahami ilmu pendidikan dan pengajaran, walau tingkat pendidikannya tidak memenuhi jenjang sarjana yang dibutuhkan.
Namun kualitas keilmuan dan pengalamannya sangat diperlukan, terutama guru bidang Agama, Al Islam dan Ke Muhammadiyahan. Beberapa tahun kemudian, Guru guru M.Ts M Kukusan rata rata Sarjana Pendidikan atau yang memiliki Akta IV. Pendidikannya sesuai bidang pelajaran yang dibutuhkan. Sebagian guru diantaranya direkrut dari putra putri Kukusan sendiri.
Lalu Zaenal Abidin membenahi Administrasi dan Manajemen Pendidikan M.Ts.M Kukusan agar lebih baik, tertib dan teratur. Apalagi dirinya sebagai orang yang rapih penampilan dan kerjanya, termasuk rajin, tertib, bersih dan disiplin dalam berorganisasi dan administrasi.
Administrasi dan Manajemen M.Ts. M Kukusan makin lama semakin baik, tertib dan teratur. Hal ini yang membuat M.Ts. semakin maju dan berkembang.
Keadaan itu telah membuat murid murid baru yang masuk lebih banyak lagi. Dari 18 orang pada satu kelas di saat pertama di buka, kemudian tahun 2006 mampu menerima siswa lima kelas penuh melalui tes masuk. Bahkan saat itu, sekolah tidak menerima siswa yang mendaftar namun tidak lulus seleksi.
Kualitas pendidikan M.Ts M Kukusan yang dibangun Zaenal Abidin bukan hanya membuat sekolah bertambah jumlah muridnya, melainkan juga alumniya diterima di sekolah sekolah berkualitas Di Depok dan Jakarta.
SMA Negeri I Depok dikenal sebagai sekolah berkualitas. Beberapa murid M.Ts. M yang harusnya melanjutkan ke Madrasah Aliyah bisa lolos di SMA Negeri tersebut.
Hal ini tidaklah berarti alumninya tidak masuk MA. Banyak juga alumni yang lolos seleksi masuk MA Negeri berkualitas di Jakarta dan Bogor.
Sebagai Kepala Sekolah M.Ts. M Kukusan, Zaenal Abidin termasuk cukup lama. Ia menjabat sejak tahun 1979 hingga pensiun dari PNS/Aparatur Sipil Negara (ASN) Depag/Kementrian Agama (Kemenag) RI, selama 20 tahun lebih.
Selama itu ia telah meletakkan fondasi (dasar dasar) sistem pendidikan di M.Ts.M Kukusan. Tentu ia benar benar menjadi teladan, bukan hanya pada siswa siswi dan guru gurunya di sekolah, melainkan juga bagi masyarakat sekitarnya. Meski banyak suka duka yang dialaminya, namun ia dalam masyarakat dan Muhammadiyah, cukup besar jasa jasa dan perannya.
Sebelum tugas sebagai kepala sekolah selesai, Zaenal Abidin berhasil mengkader penerusnya. Alumni M.Ts.M Kukusan dan aktifis Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Depok sebagai penggantinya. Drs. Nasruddin, putra asli Kukusan Depok, ditetapkan menjadi Kepala Sekolah M.Ts.M yang baru. Di bawah kepemimpinannya M.Ts makin maju dan berkembang lagi. Nama baik sekolah Muhammadiyah ini tidak hanya di daerah Depok, tetapi juga di daerah daerah lainnya.