Jakarta – Ketua Badan Pembina Harian UM Bandung sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menyatakan bahwa umat Islam kini telah memasuki tahun 1446 Hijriah sehingga harus disyukuri. Penanggalan Hijriah ini didasarkan pada peristiwa hijrahnya Rasulullah Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah yang menjadi momen penting dalam sejarah Islam.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dadang di Masjid At-Tanwir Muhammadiyah, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Pimpinan Pusat Jakarta, pada Jumat (26/07/2024). Menurut Dadang, peristiwa hijrah ini bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga simbol dari perubahan signifikan dari penderitaan menuju kebahagiaan, dari keterbelengguan menuju kebebasan, serta dari kemunduran menuju kemajuan.
“Pemilihan hijrah sebagai awal penanggalan tahun Hijriah memiliki makna mendalam karena mencegah terjadinya pengultusan individu atau nabi yang bisa menyamai kedudukan Tuhan, seperti yang terjadi pada umat terdahulu,” tutur Dadang.
Dadang menjelaskan, sebelum hijrah dipilih sebagai awal tahun baru Islam, terdapat beberapa usulan lain seperti kelahiran dan kematian Nabi Muhammad. Namun, para sahabat memilih hijrah untuk menghindari pengultusan yang bisa menyesatkan umat.
Dadang menyebut bahwa agama bisa menjadi bencana jika umatnya mengultuskan tokoh agama hingga kebenaran hanya diukur berdasarkan individu tersebut. Hal ini sejalan dengan surah Al-An’am ayat 50 yang menyebutkan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui perkara gaib, bukan manusia.
Dari penetapan tahun baru Islam ini, ujar Dadang, umat Islam juga diajarkan untuk menghargai kolektivitas dan kebersamaan, yang tercermin dari proses musyawarah dalam menentukan tahun baru Islam.
“Kolektivitas dan berjamaah sangat dihargai. Oleh karena itu, mari kita niatkan bersama agar tahun depan lebih baik. Memaknai hijrah di masa kini bukan lagi hijrah fisik, melainkan hijrah spiritual, amaliah, dan bertekad untuk menjadi lebih baik di tahun-tahun mendatang,” pungkas Dadang.***