Malaysia, 21 Januari 2024 – Kegiatan Educational And Cultural Visit Program dari SMP Muhammadiyah 8 Bandung mencapai puncak keceriaan ketika para siswa berkunjung ke Sekolah ASIQ di Malaysia. Dari penginapan, mereka disambut hangat dan antusias oleh para siswa dan guru Sekolah ASIQ, menciptakan atmosfer yang akrab dan penuh semangat pertukaran budaya.
Setibanya di Sekolah ASIQ, para siswa SMP Muhammadiyah 8 Bandung memulai sesi pertukaran budaya dengan menampilkan Tari Saman, salah satu warisan budaya Indonesia yang penuh dengan energi dan kekompakan. Penampilan ini disambut meriah oleh siswa-siswa Sekolah ASIQ yang ikut terlibat dalam kegiatan ini dengan penuh semangat.
Sesi selanjutnya diisi dengan pertukaran permainan tradisional antara Indonesia dan Malaysia. Para siswa dengan antusias bertukar pengalaman dalam permainan tradisional seperti “orai-oraian,” “estapet kelereng,” dan “congkak.” Hal ini tidak hanya mempererat hubungan antar-siswa, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memahami lebih dalam budaya satu sama lain.
Tidak hanya itu, kegiatan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan Coocking Class juga menjadi bagian dari kunjungan ini. Para siswa terlibat dalam eksperimen sederhana dan praktik memasak dengan tema makanan tradisional dari kedua negara. Hal ini tidak hanya mengasah keterampilan ilmiah dan kulinernya, tetapi juga membuka cakrawala baru tentang keanekaragaman budaya.
Salah seorang guru pendamping, Pak Fakhri, menyampaikan kesan positifnya, “Kunjungan ini sangat penting untuk membuka pikiran siswa kami. Mereka tidak hanya belajar tentang budaya Malaysia tetapi juga dapat berbagi kekayaan budaya Indonesia. Ini adalah langkah nyata untuk memperkuat rasa persaudaraan di antara negara-negara ASEAN.”
Namun, yang menjadi pembelajaran utama bagi para siswa setelah kunjungan ini adalah pengenalan terhadap sistem pembelajaran di Sekolah ASIQ. Mereka mengetahui bahwa sekolah tersebut menerapkan sistem pembelajaran yang dilandaskan pada Alquran dan Sunnah, mencakup ilmu sosial, sains, dan budaya. Sistem ini menekankan pada nilai-nilai keagamaan dan moral, memberikan pandangan holistik terhadap pendidikan.