YOGYAKARTA, KABAR MUHAMMADIYAH JABAR
Telah resmi terbentuknya Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) wilayah se-Indonesia di 34 provinsi yang telah disahkan dalam surat keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Selasa (24/10/2023).
Berdasarkan mandat Muktamar Muhammadiyah ke-48, bahwa MDMC dalam misi pengembangan resiliensi bencana diwujudkan melalui 5 program besar, yaitu sistem gerakan organisasi, kepemimpinan, jaringan dan kerjasama, sumber daya manusia serta aksi layanan.
Indrayanto, Wakil Ketua Pimpinan Pusat MDMC sebutkan bahwa upaya realisasi mandat tersebut dapat dicapai dengan cara membentuk MDMC wilayah se-Indonesia.
Dimana dalam prosesnya sudah mewakili dari bidang-bidang utama MDMC yaitu mitigasi dan kesiapsiagaan, pendidikan dan pelatihan, jaringan dan kerjasama, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi serta Emergency Medical Team (EMT).
“Untuk mewujudkan hal itu maka MDMC membentuk strukturnya sebagai representasi dan praktik upaya pengurangan risiko bencana (PRB),” ujarnya.
Cakupan besarnya pada masing-masing bidang yang ada harus memiliki muatan utama pengurangan risiko bencana melalui berbagai bentuk penguatan.
“Contohnya seperti bidang pelatihan dan pendidikan MDMC, dengan misi pengurangan risiko bencana maka program pelatihan harus banyak dijalankan di tingkat wilayah dan daerah,” ujarnya lagi.
Di sisi lain, peningkatan kapasitas pasca terbentuknya MDMC wilayah tentu menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh wilayah.
Hal ini dikarenakan peran utama dibentuknya MDMC di wilayah adalah menjalankan program kerja yang sesuai berdasarkan amanah dari MDMC pusat pada Rakernas 2023 lalu.
Lebih lanjut, Indra juga menyampaikan bahwa MDMC pusat akan selalu mendukung wilayah dalam upaya peningkatan keorganisasiannya.
“Kita mendorong semua wilayah dengan membangun struktur yang sistemik dan efektif. Wilayah harus mempunyai program kerja yang bisa direalisasikan dan mempersiapkan pengetahuan bagi pimpinan wilayah dan relawan,” jelasnya.
Indra memandang bahwa semakin banyak relawan di wilayah yang memiliki kemampuan maka akan mendukung terwujudnya kerjasama internal yang biasa dikenal dengan One Muhammadiyah One Response (OMOR).
MDMC selalu menjaga OMOR sebagai kepentingan dalam membangun jaringan di internal persyarikatan Muhammadiyah. Karenanya MDMC tidak bisa bekerja sendiri dan harus melibatkan majelis maupun organisasi otonomi (ortom) di tingkat pusat, wilayah dan daerah.
*Kontributor: Budi Santoso, S.Psi., M.KM (Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah).