
Bandung – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menegaskan bahwa ibadah puasa tidak hanya dilakukan oleh umat Islam. Banyak agama dan kepercayaan lain juga menjalankan puasa dengan tata cara yang berbeda-beda.
Menurut Dadang, hal ini menunjukkan bahwa puasa bukanlah ciri khas utama bagi umat Islam. Ia menekankan bahwa yang menjadi pembeda utama umat Islam dengan yang lain adalah salat lima waktu yang dikerjakan sehari semalam dan salat-salat sunah lainnya.
“Ciri kita dengan orang lain itu bukan puasa, zakat juga bukan, karena orang lain juga ada zakat. Hal yang membedakan kita dengan orang lain adalah salat. Salat itu ciri khas kita. Tidak ada yang menyamai kita,” ujar Dadang dalam program Gerakan Subuh Mengaji Aisyiyah Jawa Barat pada Kamis (06/03/2025).
Lebih lanjut, Dadang menjelaskan bahwa dalam Al-Quran, tepatnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, disebutkan bahwa puasa telah diwajibkan kepada umat sebelum Islam. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah puasa bukanlah sesuatu yang eksklusif bagi umat Nabi Muhammad SAW.
Meski demikian, puasa tetap memiliki makna penting dalam Islam, terutama sebagai sarana pendidikan akhlak dan pengendalian diri. Menurut Dadang, puasa mengajarkan seseorang untuk menahan hawa nafsu dan mengendalikan syahwat yang dapat merugikan dirinya ataupun orang lain.
Selain itu, Dadang menegaskan bahwa meskipun bukan ciri khas utama Islam, puasa tetap menjadi bagian dari manifestasi ketakwaan umat muslim kepada Tuhannya. Khususnya dalam bulan suci Ramadan, puasa menjadi wujud nyata dari kepatuhan seorang hamba kepada Allah SWT.
Ia juga mengingatkan bahwa ketakwaan tidak cukup hanya dalam bentuk keyakinan dalam hati, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Ketakwaan mencakup pengorbanan harta, membangun hubungan sosial, dan memiliki tujuan hidup yang jelas menuju akhirat.
“Takwa itu harus memiliki lima kategori. Termasuk ketika berpuasa, lima kategori ini harus muncul,” kata Dadang. Ia menambahkan bahwa selama bulan Ramadan, umat Islam menjalankan kelima aspek ketakwaan tersebut sebagai bentuk penyempurnaan ibadah.***