Kabar Muhammadiyah Jawa Barat

Bakda Idul Fitri, PCM Sukajadi Menggelar Pengajian Silaturahmi di Panti Asuhan Kuncup Harapan

Bandung – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukajadi, Kota Bandung, mengadakan pengajian silaturahmi bakda Idul Fitri 1446 Hijriah pada Ahad siang (13/04/2025).

Kegiatan diadakan di Panti Asuhan Kuncup Harapan, Jalan Mataram Nomor 1, dengan menghadirkan Ketua MUI Kota Bandung Miftah Faridl sebagai penceramah.

Pengajian ini mengangkat tema “Implementasi Ketulusan dan Kejujuran dalam Kehidupan adalah Kunci Utama Keberhasilan Ibadah Shaum Ramadhan.”

Pengajian ini menjadi kegiatan penutup dari rangkaian kegiatan ramadhan yang sudah dilakukan oleh PCM Sukajadi sejak bulan Ramadan kemarin.

Ketua PCM Sukajadi Rahmat Sonjaya dalam sambutannya mengatakan bahwa ada dua hal pokok mengapa silaturahmi tahun ini diadakan di Panti Asuhan Kuncup Harapan.

“Pertama, sebagai reminder untuk kita semua, khususnya insan Muhammadiyah Sukajadi, bahwa berdasarkan akta wasiat nomor 2 tanggal 2 Juli tahun 1986 di hadapan notaris PPAT Mukhsin Mukhtar dan disaksikan beberapa ulama, salah satunya Profesor Miftah, bahwa tanah ini beserta bangunan di atasnya diserahkan untuk persyarikatan Muhammadiyah,” terangnya.

“Kedua, untuk menguatkan dan mengokohkan peran persyarikatan sebagai gerakan amal sesuai amanat risalah Islam berkemajuan yang fokusnya adalah pelembagaan amal soleh yang berorientasi problem solving melalui lembaga sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain,” tambahnya.

Selain itu, Rahmat juga menegaskan bahwa PCM Sukajadi akan terus mengawal berdirinya Panti Asuhan Kuncup Harapan.

“Kita ketahui dalam perjalanannya ada dinamika. Terjadi sebuah sengketa dan saat ini proses hukumnya masih dilaksanakan. Kami dari PCM Sukajadi akan terus mengawal dan memperjuangkan sampai titik darah penghabisan agar panti asuhan kembali ke pangkuan persyarikatan,” tegasnya.

Sementara itu, dalam ceramahnya, Miftah Faridl mengingatkan pada para jamaah mengevaluasi hasil ibadah puasa yang sudah dilakukan sebulan kemarin.

“Ada baiknya kita mengevaluasi apakah saum kita berhasil atau tidak. Kita bisa gunakan ukuran target ibadah saum dalam agama Islam. Dalam Al-Baqarah ayat 183 dikatakan bahwa saum itu agar kita bertakwa. Jadi, targetnya adalah ketakwaan,” katanya.

“Potret ketakwaan itu seperti apa? Kemantapan iman dan mengerjakan salat. Selain itu, bahkan dalam Al-Quran disebutkan orang takwa itu selalu menyediakan waktu istigfar di salat malam,” tambahnya.

Prof Miftah Faridl saat mengisi Pengajian Silaturahmi PCM Sukajadi di Panti Asuhan Kuncup Harapan. Dok: Istimewa.

Tidak hanya itu, menurutnya, orang takwa adalah orang yang berdikari, berbagi, dan menjaga tali silaturahmi.

“Karakter orang muslim adalah bisa mandiri dan berbagi. Inilah karakter dan kelebihan para pendiri Muhammadiyah sampai sekarang. Resep gawe, resep mere, mau awal atau akhir bulan,” ucapnya.

“Orang yang terdidik saum juga adalah berjiwa besar. Tidak pendendam, tetapi dia selalu siap memaafkan. Inilah inti silaturahmi,” katanya.

“Karenanya perbanyaklah silaturahmi. Silaturahmi bukah hanya kegiatan bulan Syawal,” tambahnya.***(Aqbil)

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button