Makassar – Muhammadiyah terus melakukan internasionalisasi gerakan, tidak hanya melalui pendirian Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di luar negeri, tetapi juga melalui pendidikan. Di bidang pendidikan, kampus-kampus Muhammadiyah didorong untuk masuk dalam peringkat internasional guna menarik minat mahasiswa asing. Saat ini, tercatat ribuan mahasiswa asing tertarik untuk belajar di kampus Muhammadiyah.
Dari 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA), sudah ada 12 yang terakreditasi dengan status Institusi Unggul. Namun, baru dua PTMA yang berhasil masuk ke peringkat internasional. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Budaya, dan Olahraga, Irwan Akib, menekankan bahwa kiprah PTMA seharusnya tidak hanya di level nasional tetapi juga harus diakui di peringkat internasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Irwan Akib pada tanggal 25 Juni dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh. Saat ini, menurut catatannya, baru dua PTMA yang masuk dalam peringkat internasional, yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta. “Dari 172 PTMA, termasuk satu di Malaysia, baru dua perguruan tinggi kita yang masuk dalam peringkat internasional, yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta,” katanya.
Masuknya PTMA dalam peringkat internasional berdampak pada meningkatnya minat mahasiswa asing untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Misalnya, UMS dan UMY yang baru-baru ini mendapatkan ribuan peminat dari mahasiswa asing.
“Kami mendapatkan kabar baik, UMS menerima minat dari 8.000 mahasiswa asing, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta setiap tahunnya tidak kurang dari 6.000 peminat mahasiswa asing, meskipun tidak semuanya diterima,” kata Irwan Akib. Ia berharap jumlah PTMA yang masuk dalam peringkat internasional akan terus bertambah, sehingga dapat bersinergi dalam berlomba dalam kebaikan untuk membawa manfaat bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.***
