Kabar Muhammadiyah Jawa Barat

Hari Pertama Lebaran Uskup Agung Bandung Sambangi Ketua PP Muhammadiyah

Sumber Gambar: Pribadi.

Bandung, Muhammadiyah Jabar— Momen Hari Raya Lebaran biasanya dimanfaatkan untuk saling bertemu saudara dan sanak famili yang sudah lama tak berjumpa. Namun, ada yang menarik dari momen lebaran Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr Dadang Kahmad. Tak hanya didatangi saudara dan cucu, di hari besar itu rumah Prof Dadang disambangi pula oleh Keuskupan Agung Bandung. Senin, (2/05/2022)

Kunjungan Pihak Keuskupan ke rumah Prof Dadang adalah untuk sama-sama merayakan hari Lebaran sekaligus sebagai bentuk upaya mengeratkan tali silaturahmi kerukunan antar umat beragama. Prof Dadang Kahmad menambahkan, sejatinya kunjungan silaturahmi lintas agama tidak hanya terjadi sekali ini saja. Pihak Uskup Agung dan Pastor memang sudah sering datang ke rumahnya setiap lebaran tiba.

“Budaya” seperti ini pertama kali dilakukan pada tahun 2017 dan terus dilakukan hingga sekarang. Bahkan walaupun tahun lalu sempat ada larangan berkunjung ke rumah saat lebaran karena masih tingginya angka Pandemi Covid-19, Keuskupan Agung tetap memberikan kartu ucapan selamat lebaran kepada Prof Dadang.

“Biasanya yang datang itu Uskup Agung Bandung dan para Pastor yang dari luar negeri juga pernah datang menyertai Uskup Agung itu,” ujar Prof Dadang pada TvMu Bandung.

Kedatangan pihak Keuskupan Agung Bandung juga tak lepas dari terjalinnya hubungan baik antara Prof Dadang bersama dengan orang-orang dari lintas agama lainnya.  Faktor ini pula yang menjadi latar belakang kehadiran Uskup Agung ke kediamannya pada saat lebaran kemarin.

Namun, karena satu dan lain hal, khusus pada momen Lebaran kemarin Uskup Agung Bandung terpaksa tidak bisa ikut datang sebagaimana biasanya, sehingga kehadirannya diwakili oleh Pastor Agus bersama dua pastor yang menemaninya.

Prof Dadang menerangkan, silaturahmi dengan Pastor Agus kemarin diisi berbagai obrolan menarik seputar kebangsaan dan kemanusiaan tanpa sekalipun menyinggung perihal akidah masing-masing. Hal ini dilakukan demi saling menjaga kerukunan dan nilai toleransi antar umat. Dirinya juga menegaskan bahwasanya hubungan seperti ini wajib dijalin karena sudah sepatutnya setiap warga Muhammadiyah bisa bekerjasama dengan siapa pun.

“Memang kita di Muhammadiyah itu melakukan hubungan-hubungan lintas agama untuk kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana yang ada dalam kepribadian Muhammadiyah, kita harus bisa bekerjasama dengan siapa pun untuk membangun bangsa dan negara ini,” pungkasnya.

*Berita ditulis oleh Aqbil Wikarya Abdul Karim

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button