Bandung – Mengawali tahun ajaran 2023-2024, Prodi PAI UM Bandung melepas dan menyebar 89 mahasiswa untuk mengabdi sekaligus mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah didapat dari kampus ke sembilan sekolah terbaik Jawa Barat melalui kegiatan PPL/PLP.
Kaprodi PAI UM Bandung Iim Ibrohim mengatakan bahwa tahun ini Prodi PAI memilih pengabdiannya pada sekolah di tingkat SMA sederajat.
”Dengan tingkat tersebut, dipastikan kedalaman materi dan juga pengalaman mahasiswa dalam mengajar akan semakin baik. Pun demikian, objektivitas penilaian kepada para mahasiswa akan terjaga,” tutur Iim Ibrohim saat memberikan sambutan dalam pelepasan 89 mahasiswa PAI di Ruang Pertemuan UM Bandung pada Sabtu (30/09/2023).
Sembilan sekolah yang dipilih dan telah dilakukan kerja sama adalah MAN 2 Kota Bandung, MAN 2 Kabupaten Bandung, MAS Babus Salam Bandung, MAN Multazam, Manbaul Huda, MAS Muhammadiyah Tanjungsari Sumedang, SMK Muhammadiyah 2 Cibiru, SMK Muhammadiyah Gedebage, dan SMA Muhammadiyah 1 Kota Bandung.
Iim Ibrohim menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diambil setelah dilakukan evaluasi pada pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. ”Prodi PAI ingin lebih memberikan hal terbaik kepada para mahasiswanya sehingga kualitas lulusan semakin terjamin,” lanjut Iim Ibrohim.
Selain itu, Iim Ibrohim juga yakin bahwa kesembilan sekolah tersebut dapat bekerja sama dalam membina dan mengembangkan kompetensi para mahasiswa. Lebih lanjut, Iim Ibrohim menekankan kepada para mahasiswa agar dapat memanfaatkan kegiatan PPL/PLP tersebut dengan sebaik-baiknya.
”Mahasiswa UM Bandung harus dapat beradaptasi dengan sekolah yang dikunjungi. Dapatkan sebanyak-banyaknya ilmu baru dari setiap sekolah dan tuangkan berbagai pengetahuan baru yang dimiliki di sekolah tempat mengabdi,” ungkap Iim Ibrohim.
”Jaga nama baik diri dan almamater. Caranya sederhana yaitu dengan menunjukkan pengabdian di sekolah dengan sebaik-baiknya,” tandas Iim Ibrohim.
Hadir juga dalam acara ini Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Afif Muhammad. Selain membina dan melepas 89 mahasiswa, Afif juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menjaga nama baik diri sendiri, Prodi, UM Bandung, dan Muhammadiyah.
Afif pun memberikan motivasi kepada mahasiswa PAI dengan sebuah perumpamaan. Kata Afif, saat kegiatan perkuliahan di kelas selama 6 semester, itu baru tahap ilmul yaqin. Saat datang ke sekolah-sekolah melihat proses pembelajaran, itu masuk tahap ainul yaqin.
”Namun, manakala para mahasiswa langsung melakukan proses pembelajaran, itu sudah masuk tahap haqqul yaqin. Para mahasiswa akan merasakan yang sesungguhnya. Teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah kadang-kadang tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” kata Afif.
Afif juga mendorong dan mendukung Prodi PAI agar jangan pernah berhenti untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat secara luas, khususnya melalui pintu Pendidikan Islami.***(FA/FK)