Garut – Menutup tahun 2024, Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat menyelenggarakan kaderisasi Baitul Arqam secara maraton di tiga kabupaten/kota. Kegiatan ini berlangsung dari 14 hingga 25 Desember 2024, dengan melibatkan 230 kader Muhammadiyah dari berbagai daerah.
Baitul Arqam kali ini digelar di empat lokasi strategis, yaitu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purwakarta, PDM Kabupaten Majalengka, Pesantren Mahasiswa (Pesma) Universitas Aisyiyah (Unisa) Kota Bandung, dan Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kompetensi, integritas, dan semangat juang kader Muhammadiyah di Jawa Barat. Peserta diberikan pelatihan intensif dengan materi yang komprehensif, mencakup ideologi Muhammadiyah, pembinaan karakter, kepemimpinan, serta keterampilan praktis untuk mendukung dakwah dan perjuangan persyarikatan.
Ketua MPKSDI PWM Jawa Barat Dede Kurniawan menyampaikan bahwa Baitul Arqam memiliki peran strategis dalam mempererat hubungan kader dengan Muhammadiyah. “Perkaderan Baitul Arqam bermanfaat untuk mengenalkan dan mendekatkan Muhammadiyah kepada peserta, sehingga melahirkan kecintaan untuk senantiasa istikamah berdakwah dan mencerahkan umat,” ujar Dede.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini didukung oleh puluhan instruktur jebolan Pelatihan Instruktur Tingkat Wilayah yang telah dilaksanakan sebelumnya di Kabupaten Kuningan. Mereka bertugas mengawal jalannya program dan memastikan kualitas materi tersampaikan dengan baik.
Para pemateri berasal dari berbagai unsur, termasuk Tim MPKSDI Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Barat, serta pemateri lokal dari masing-masing lokasi penyelenggaraan. Kehadiran mereka memperkaya diskusi dan pelatihan, terutama dalam bidang ideologi dan kepemimpinan.
Wakil Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah Irfan Islami dalam sesi di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, menekankan pentingnya kaderisasi di amal usaha Muhammadiyah (AUM). “Kaderisasi di AUM sangat penting dan harus rutin dilakukan. Karyawan AUM berasal dari latar belakang beragam, sehingga perlu memiliki pemahaman, semangat, dan cita-cita yang sama untuk memajukan AUM sesuai visi besar persyarikatan,” tutur Irfan.
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan maraton Baitul Arqam ini, diharapkan para kader dapat menjadi agen perubahan positif di masyarakat. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu meningkatkan pemahaman keislaman, membangun integritas, serta menyatukan visi untuk melaksanakan misi Muhammadiyah demi kemajuan umat, bangsa, dan persyarikatan.
MPKSDI PWM Jawa Barat terus menunjukkan komitmen dalam mempersiapkan kader-kader unggul yang siap menghadapi tantangan zaman. Dengan dukungan para lulusan pelatihan instruktur dan narasumber kompeten, Baitul Arqam ini diharapkan memberikan dampak signifikan bagi kemajuan Muhammadiyah di Jawa Barat.***