Yogyakarta – Muhammadiyah kembali menambah jumlah universitasnya, tidak tanggung-tanggung kali ini langsung menambah lima universitas hasil dari merger Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA). Sekretaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Muttaqin mengungkapkan penggabungan dilakukan untuk meningkatkan kualitas PTMA.
“Penggabungan atau merger beberapa kampus Muhammadiyah merupakan ikhtiar untuk meningkatkan kualitas pendidikan PTMA yang nantinya diikuti dengan peningkatan kualitas belajar mengajar, riset, pemberdayaan masyarakat, dan lainnya,” katanya seperti dikutip dari laman muhammadiyah.or.id pada Rabu (10/07/2024).
Penggabungan tersebut menjadikan jumlah PTMA kini menjadi 163 dari yang sebelumnya berjumlah 172, dengan itu maka saat ini jumlah universitasnya sebanyak 89, 41 sekolah tinggi, 1 akademi, 27 institut, dan 5 politeknik dengan total program studi sebanyak 2.315. Sementara itu, kelima universitas Muhammadiyah yang baru adalah Universitas Muhammadiyah Tegal, Universitas Muhammadiyah Kuningan, Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon, Universita Muhammadiyah Kalianda, dan Universitas Muhammadiyah Cileungsi.
Universitas Muhammadiyah Tegal
Penggabungan UM Tegal merupakan merger antara dua kampus yakni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Muhammadiyah Tegal dan Politeknik Muhammadiyah Tegal berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Nomor 407/E/0/2024.
Universitas Muhammadiyah Kuningan
UM Kuningan merupakan penggabungan dari dua kampus yakni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan(STIK) Muhammadiyah Kuningan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Nomor 406/E/0/2024.
Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon
Berdasarkan SK Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan Nomor 405/E/0/2024, Sekolah Tinggi Farmasi (STFM) Muhammadiyah Cirebon, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Ahmad Dahlan Cirebon, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Muhammadiyah Cirebon dinyatakan merger dan berubah bentuk menjadi UM Ahmad Dahlan Cirebon.
Universitas Muhammadiyah Kalianda
Penggabungan dua sekolah tinggi Muhammadiyah yakni Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Kalianda dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Kalianda berubah bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah Kalianda berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Nomor 409/E/0/2024.
Universitas Muhammadiyah Cileungsi
UM Cileungsi merupakan penggabungan perguruan tinggi Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah yakni Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Muhammadiyah Cileungsi dan Akademi Kebidanan Bhakti Mitra Husada berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Nomor 402/E/0/2024.***