Kegiatan workshop online Menulis Opini menggunakan aplikasi Zoom Meeting dengan tema “Menuju Hardiknas : Menulis Mengubah Peradaban.”
Acara dimulai pukul 09.30,
- IU RUSLIANA,
Dosen UIN Bandung sekaligus penulis ini menyampaikan bahwa selama ini banyak diantara kita yang masih segan untuk menulis, masih takut untuk memulai. Takut salah, takut dicemooh, dan sebagainya. Dalam kesempatan tersebut Pak Iu mengajak agar mulailah dengan NIAT MENULIS sekarang juga. Niat mau menulis, tentunya harus sambil dipraktekkan saat ini juga. Selanjutnya jika sudah ada NIAT, tentukan TEMA tulisan sesuai dengan apa yang ada di pikiran kita. Tidak perlu muluk-muluk menulis yang bagus, tapi tulislah apa yang melintas di pikiran. Jika di pikiran kita tentang piring, menulislah tentang piring. Jika yang melintas tentang maling, berceritalah tentang maling. Kemudian, jika tema yang ada di pikiran kita sudah ada, carilah REFERENSI atau NARASUMBER. Saat ini, referensi bisa dengan mudah kita dapatkan, diantaranya dari Google. Kesimpulannya, PERCAYA DIRILAH UNTUK MAU MENULIS KARENA SEJELEK APAPUN TULISAN, LEBIH BAIK DISAMPAIKAN DARIPADA TIDAK. TETAP SEMANGAT MESKI TULISAN KITA DICEMOOH. - FERRYAL ABADI
Beliau adalah Dosen di Kalbis Institute Jakarta. Dalam pengantar materinya beliau menyampaikan bahwa sudah menulis Opini sejak masih jadi mahasiswa, dan tak pernah patah semangat meski sering ditolak oleh media. Beliau juga menyampaikan beberapa kiat bagaimana menulis opini, diantaranya :
• Topik harus actual
• Mengandung unsur baru
• Pemilihan media yang tepat
• Jangan mengambil topik pada moment tertentu
• Jika sulit diterbitkan di harian nasional maka coba ke harian local atau kirim ke media online
• Melihat pola tulisan opini yang ada/ kriteria setiap media
• Mulai menulis bidang yang kita kuasai
• Jangan hapus file yang tidak dimuat oleh media, tapi disimpan, suatu saat bisa dikirim kembali dengan modivikasii atau dikumpulkan menjadi buku. - HERI RUSLAN
Dalam kesempatannya, Pak Heri menyampaikan materi BERANI MENULIS DI MEDIA MASSA. Beliau menyampaikan beberapa kolom yang bisa diisi oleh penulis di Republika diantaranya ada kolom OPINI (2 tulisan/hari), kolom HIKMAH, RESENSI, CERPEN, SURAT PEMBACA, TAJUK RENCANA (khusus untuk pemimpin redaksi)
Selanjutnya, Pak Heri menyampaikan bagaimana agar tulisan kita bisa dimuat di media massa diantaranya adalah bagaimana memilih tema agar menarik buat pembaca yaitu tulisan harus aktual (kalender, peristiwa, isu), bermanfaat untuk Kepentingan umum dan Kontroversial.
Wakil redaksi haran Republika ini juga menyampaikan bahwa dalam menulis judul hendaknya harus menarik, jangan terlalu Panjang, cukup 4 atau 5 kata. Lead juga harus menarik, tulisan harus utuh dan jangan lupa mengedit tulisan sebelum dikirim. Berdasarkan pengalaman, banyak diantara penulis yang masih typo dalam menulis sehingga itu berpengaruh dimuat atau tidak dan tentunya kesalahan tulisan akan mengurangi nilai jika tulisan itu diikutkan dalam ajang lomba.
Selanjutnya, Pak Heri Ruslan juga memberi kiat bagaimana mengirimkan tulisan yaitu :
• Tentukan media
• Teknis pengiriman (biasanya via email)
• Etika pengiriman tulisan (jangan mentang-mentang dekat dengan redaksi sehingga berharap tulisan kita dimuat terus-terusan)
Terakhir, Pak Heri Ruslan memberi saran bagaimana cara MENGASAH KEMAMPUAN kita, diantaranya kita harus:
• Sering baca tulisan orang lain
• Perkaya gagasan/wawasan
• Biasakan menulis
• Minta saran dan kritik orang lain
Meskipun materi yang disampaikan begitu singkat karena ditutup pukul 11.30 bagi saya sangat bermanfaat dan Insya Allah menambah wawasan serta merupakan suntuikan semangat untuk mau menulis. Terimakasih buat panitia dan pemateri, semoga di bulan suci Ramadan ini kita semua mendapat keberkahan. Aamiin.
Bekasi, 01 Mei 2020
