Featured

Merindukan Jawa Timur di Jawa Barat

Sumber Gambar: Pribadi.

Tahun ini adalah tahun ketiga menikmati kebersamaan dengan keluarga dan saudara persyarikatan di kampung halaman, Ciawi Tasikmalaya. Berpuluh  tahun sebelumnya, dihabiskan di Sumenep Madura Jawa Timur sebagai kader dan anggota Muhammadiyah Jawa Timur.

Ber-Muhammadiyah di Jawa Timur adalah anugerah luar biasa yang sangat disyukuri. Sebagai seorang kader luar daerah yang ber-Muhammadiyah  di Jawa Timur, merupakan bekal awal dan utama dalam berkegiatan di persyarikatan. Tempat pertama menimba ilmu dan pengalaman, sekaligus mengembangkan wawasan dan memperkaya literasi.

Di fase  awal perjalanan sebagai kader di tanah carok, ditemukan banyak inspirasi keteladanan yang ditunjukkan oleh para unsur pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.  Baik secara  moralitas, integritas, dan  intelektualitas. Beberapa hal tersebut akhirnya dijadikan sebagai role model dalam ber-Muhammadiyah.

Ramadan tahun ini muncul kerinduan pada PWM Jawa Timur, yaitu di acara kajian Ramadan. Di sana ada sebuah  kebiasaan  menarik, yaitu diluncurkannya beberapa buku karya para pimpinan PWM Jatim di saat acara pembukaan.  Tradisi intelektual  ini telah berlangsung  kurang lebih sekitar delapan tahun.

Setidaknya  setiap  Ramadan paling sedikit ada  dua buah buku diterbitkan. Bahkan setelah PWM dipimpin oleh  Kyai Saad Ibrahim, ketua PWM Jatim sekarang,  meningkat  menjadi lima  buah buku diterbitkan sekaligus.  Hal ini  tiada lain  berkat  upaya beliau  dalam mendorong para Pimpinan Wilayah  Muhammadiyah Jatim yang rata – rata akademisi dan produktif dalam menulis.

Awalnya  acara ini diselenggarakan di kantor PWM atau tepatnya di auditorium  PWM Jatim yang  berada di lantai tiga. Meskipun gedungnya hanya tiga lantai tapi para peserta dimanjakan oleh PWM  dengan  disediakannya  elevator  sekelas  mall.

Belakangan karena pesertanya bertambah banyak,  lebih dari  1000  orang, maka sejak itu acara dipindahkan  ke UMM Dome di Malang.  Acara biasanya berlangsung selama  dua hari. Para peserta  akan  bermalam  di  hotel  yg asri milik UMM yang masih  berada di lingkungan kampus putih  yang  luas areanya sekira 16 hektar.

Pernah  sebelum Covid  acara pembukaan kajian  digelar sangat meriah dan gegap gempita karena yang hadir 2000 orang dari seluruh Jatim. Dan acara opening ceremony-nya  pun  tidak tanggung-tanggung dibuka langsung oleh Presiden Jokowi.

Tidak heran  saat pidato iftitah sekretaris umum PP. Muhammadiyah  Prof. Abdul Mu`ti pun berujar  bahwa  ini  acara kajian Ramadan PWM Jatim rasa muktamar. Hal disebabkan oleh peserta yang hadir ribuan dan yang membuka pun adalah Presiden. Kondisi yang ”mengalahkan” pengajian PP Muhammadiyah, kata pak Mutie menambahkan.

Sebuah kenangan manis sebagai kader yang pernah  menjadi bagian dari sebuah acara yang memberikan banyak pencerahan. PWM Jawa Barat mampu bahkan dapat mengungguli PWM Jatim. Dengan infrastruktur AUM/A yang bagus seperti UMB, UNISA, dan Rumah Sakit  Muhammadiyah Bandung Selatan, Muhammadiyah tanah Pasundan telah memiliki potensi geliat progress menuju ke sana.

Gegap gempita satu kegiatan memang bukan indikator militansi ber-Muhammadiyah, tetapi ia dapat dijadikan indikator betapa syiar Muhammadiyah dapat dirasakan dan menyentuh relung mayoritas warga persyarikatan. 

Penulis: Yandi, Ketua PCM Ciawi Tasikmalaya

Editor: Aqbil Wikarya Abdul Karim

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button