
Bandung – Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Barat mengadakan Workshop “Mobilisasi Wakaf Uang dan Sensus Aset Persyarikatan Muhammadiyah Jawa Barat.” Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (12/02/2025) di Universitas Muhammadiyah Bandung.
Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PW Muhammadiyah Jabar Mohammad Ramdan Widi Irfan menjelaskan adanya workshop bertujuan mensosialisasikan praktik wakaf dalam bentuk tunai dan tentang pentingnya pendataan aset-aset yang di miliki persyarikatan Muhammadiyah di Jawa Barat.
“Ini merupakan amanah dari Pimpinan Pusat bahwa seluruh aset-aset itu harus atas nama persyarikatan. Masih banyak tanah-tanah aset yang memang belum atas nama persyarikatan,” ujarnya.
Ia pun menerangkan kegiatan workshop akan dilakukan di kota-kota lainnya. “Acara ini akan dilakukan di 5 kota. Setelah di Kota Bandung, kita akan ke Kota lainnya, yaitu Cirebon, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Bekasi,” katanya.

Senada, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jabar yang membawahi Majelis Pendayagunaan Wakaf Dikdik Dahlan Lukman menilai warga Muhammadiyah harus mulai tahu tentang konsep wakaf tunai. Menurutnya, penggunaan wakaf berbentuk tunai akan lebih efektif penggunaannya.
Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa masih ada wakaf-wakaf berupa lahan tanah yang sudah bertahun-tahun belum tergarap hingga kini sehingga terbengkalai begitu saja.
“Selama ini masyarakat itu fokus berwakaf tanah kekayaan tidak bergerak, sementara kekayaan tidak bergerak itu ujung-ujungnya banyak yang tidak produktif. Untuk menanggulangi wakaf yang belum produktif itu kita akan melakukan filantropi lewat wakaf tunai ini,” katanya.
“Ini penting karena objek yang diberikan berupa uang, dan setiap orang pastilah punya uang dan uang pun fleksibel penggunaannya. Tidak perlu menunggu kaya,” tambahnya.

Hal kedua bagi Dikdik yang penting adalah database aset persyarikatan, sebab sampai sekarang belum terkumpul data komprehensif tentang aset-aset yang ada di Muhammadiyah Jawa Barat.
“Acara ini juga untuk database aset persyarikatan. Kita ingin aset persyarikatan terdata dengan baik, karena yang namanya data itu menjadi modal untuk segala aktivitas apa pun,” tegasnya
Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat Ahmad Dahlan menyambut baik adanya workshop ini. Dia berharap kegiatan ini dapat memaksimalkan potensi warga Muhammadiyah Jawa Barat.
“Di beberapa daerah ada amanat wakaf yang sampai 30 tahun lebih belum bisa dibangun, kita manfaatkan potensi seluruh warga Muhammadiyah untuk hadir berwakaf tunai. Jadinya mereka tidak hanya berzakat, berinfak, dan bersedekah, tapi juga bisa berwakaf,” kata Ahmad Dahlan.

“Adanya acara ini harapannya pola pelaksanaan wakaf tunai bisa disepakati oleh seluruh peserta workshop, yaitu di antaranya teknis pelaksanaan, cara menghimpun dana, dan lainnya,” pungkasnya.***(Aqbil)