Kulon Progo, Kabar Muhammadiyah Jabar—
Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pendampingan dan peningkatan kapasitas dalam penanggulangan kedaruratan dan kesiapsiagaan bencana kepada guru, karyawan, dan siswa SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kab. Kulonprogo. Rabu (31/05/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya membangun ketangguhan sekolah yang selaras dengan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Dalam kegiatan ini melibatkan beberapa personil SAR Muhammadiyah DIY dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kulonprogo memberikan beberapa materi,
Diantaranya materinya adalah; Peran Guru Dan Karyawan Pada Saat Bencana (1), Pengenalan Bencana dan Evakuasi Mandiri (2), Penanganan Gawat Darurat Bencana (3), Komunikasi Darurat Pada Saat Bencana (4), dan Simulasi Evakuasi Mandiri Bencana Kebakaran dan Gempa Bumi yang diikuti oleh seluruh warga sekolah yang tampak sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Alip Mulyono, S.Pd., M.S.I selaku Kepala SD Muhammadiyah 1 Wonopeti menuturkan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk komitmen sekolah memberikan rasa aman kepada warga sekolah terutama peserta didik.
Selain itu kegiatan dilakukan untuk pula memberikan rasa nyaman kepada orang tua yang telah memberikan kepercayaan kepada SD Muhammadiyah 1 Wonopeti sebagai tempat mengenyam pendidikan bagi anak-anak mereka.
“Satuan pendidikan Aman Bencana (SPAB) kedepan adalah sebuah keniscayaan. Sekolah harus menjawab kepercayaan orang tua dan wali siswa dengan memberikan rasa aman dan nyaman kepada siswa dan orang tua, termasuk kesiapan dalam menghadapi kondisi kedaruratan yang sangat mungkin terjadi di sekolah,” tutur Alip Mulyono.
Ketua LRB PWM DIY, Indrayanto menuturkan bahwa pemberian pemahaman tentang pengenalan bencana dan evakuasi mandiri sangatlah penting diberikan bahkan sejak usia anak-anak.
“Satuan pendidikan menjadi salah satu konsen dari LRB PWM DIY dalam melakukan upaya preventif melalui gerakan pengurangan risiko bencana,” ucapnya.
“Banyaknya satuan pendidikan yang dimiliki oleh persyarikatan Muhammadiyah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan berbagai macam potensi ancamannya tentu tidak bisa diabaikan. Perlu adanya upaya yang masif untuk memberikan edukasi dan peningkatan kapasitas bagi warga sekolah.”
Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) PWM Daerah Istimewa Yogyakarta ke depan akan berkoordinasi dengan DIKDASMEN PWM DIY dan Majelis Lembaga terkait untuk bersama-sama mewujudkan upaya tersebut.
Salah satu ide gagasan yang muncul adalah dengan memasukkan materi kebencanaan dalam program FORTASI yang biasa diorganisir oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
“Saat ini telah terbentuk Sekretariat Bersama (SEKBER) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Daerah Istimewa Yogyakarta yang LRB PWM DIY terlibat aktif di dalamnya. Ke depan sinergitas antar lembaga baik internal maupun eksternal akan terus dibangun demi terwujudnya Ketangguhan Sekolah dalam Menghadapi Bencana,” pungkasnya.