Bandung – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung KH Miftah Faridl mengajak umat Islam untuk memanfaatkan sepuluh hari terakhir bulan suci Ramadan secara maksimal dengan berbagai amal kebaikan.
“Sepuluh hari Ramadan merupakan momen yang sangat istimewa yang tidak diberikan kepada setiap orang,” ujar Kiai Miftah dalam pengajian Ramadan dan buka bersama keluarga besar UM Bandung di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Kamis (05/04/2024).
Ramadan juga merupakan bulan mulia dan bulan kemenangan. Banyak peristiwa besar dan penting yang terjadi di bulan Ramadan. Di antaranya Perang Badar yang tercatat dalam sejarah sebagai perang yang tidak seimbang dan juga Perang Khandaq.
Termasuk Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajah juga terjadi pada bulan Ramadan. Masyarakat Thaif, yang ketika itu sempat menolak dakwah dan menyakiti Nabi SAW sampai terluka, serempak masuk Islam pada bulan Ramadan.
“Kalau membaca catatan sejarah, ternyata banyak ulama klasik zaman dulu yang menerbitkan karya monumentalnya di bulan Ramadan. Karya mereka bisa sampai berusia ratusan tahun dan banyak diterjemahkan ke dalam banyak bahasa,” tutur Kiai Miftah.
Kiai Miftah mengingatkan umat Islam agar memahami dan bisa mencapai tujuan puasa yakni menjadi orang-orang yang bertakwa (QS Al-Baqarah: 183).
Orang sudah mencapai derajat takwa dari puasa, kata Kiai Miftah, mereka tidak akan bersilat lidah, jujur mengakui jika melakukan kesalahan lalu sadar dan memohon ampun kepada Allah SWT.
“Itulah gambaran orang-orang yang sudah mencapai tujuan puasa. Mereka tidak hanya berhenti dari hal yang membatalkan makan dan minum, tetapi berhenti dari perbuatan yang merusak kemuliaan saum,” tandas Kiai Miftah.
Pengajian Ramadan yang dihadiri seluruh sivitas ini juga sebagai tasyakur bi’nnikmah atas diraihnya akreditasi baik sekali UM Bandung dari BAN-PT. Meskipun baru berdiri pada 2016, UM Bandung mampu meraih akreditasi baik sekali sehingga punya daya tawar menarik.
Komitmen UM Bandung
Dalam sambutannya, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto mengatakan bahwa kampusnya terus berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan berkualitas dan menjalankan amanah persyarikatan untuk Islam berkemajuan.
“UM Bandung akan terus meningkatkan kualitas dengan berbagai upaya. Salah satu upaya peningkatannya yakni UM Bandung memperoleh akreditasi baik sekali. Kita harus bersyukur. Mudah-mudahan kita bisa mencapai akreditasi unggul dalam waktu yang tidak lama,” tegas Rektor yang disambut tepuk tangan hadirian.
Rektor mengajak sivitas UM Bandung untuk selalu kompak dalam mencapai target-target yang sudah dicanangkan. Ia juga berharap tidak ada perbedaan antara pihak rektorat, fakultas, prodi, lembaga, dan sebagainya.
Di samping pengajian Ramadan yang berlangsung khidmat, pada kesempatan ini juga diluncurkan program Pengabdian Pembinaan Musala dan Pesantren Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung.
Selain pimpinan dan sivitas UM Bandung, hadir pula pada pengajian Ramadan ini Ketua BPH UM Bandung sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad dan Sekretaris BPH Dadang Syaripudin.
Azan Magrib berkumandang, hadirin pun menyantap takjil yang disediakan di balkon Auditorium KH Ahmad Dahlan. Kemudian dilanjutkan salat Magrib berjamaah dan ditutup dengan makan bersama.***(FA/FK)