Kabupaten Sukoharjo, Kabar Muhammadiyah Jabar—
Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan program Pendidikan 1000 Ustadz/Ustadzah Pesantren Muhammadiyah (PUPM) dengan menggandeng Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah pada Jumat (01/09/2023).
Program ini dirangkai dengan program Beasiswa Sang Surya Lazismu. Acara berlangsung di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Pesantren Muhammadiyah.
Peresmian program dilakukan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Peluncuran program tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Lazismu PP Muhammadiyah yang diwakili oleh Ahmad Imam Mujadid Rais, M.IR selaku Ketua Badan Pengurus dengan Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah Dr. H. Maskuri, M.Ed.
Peluncuran program disaksikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Dr. Kiai Saad Ibrahim, M.A. yang membidangi Lembaga Pengembangan Pesantren.
Para peserta berasal dari pesantren Muhammadiyah, baik yang hadir secara daring maupun luring.
Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais, M.IR. menegaskan, program ini sangat penting untuk dijalankan, mengingat Amanat Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang mendorong untuk peningkatan ustadz/ustadzah serta pesantren dalam menguatkan dakwah Islam Berkemajuan.
Menurutnya, harus ada ikhtiar serius dalam mengelola pesantren di lingkungan Muhammadiyah, apalagi masih banyak kekurangan seperti dari sisi sumber daya manusia maupun manajemen pengelolaan.
“Saya kira program ini program yang sangat penting, terlebih Amanat Muktamar ke-48 digariskan mendorong peningkatan ustadz/ustadzah dan pesantren-pesantren yang mendorong kepada dakwah Islam Berkemajuan,” katanya.
“Dan kita melihat memang dari sisi sumber daya manusia dan manajemen, itu sangat kurang. Harus ada ikhtiar serius,” tegas Rais.
Oleh karena itu, lanjut Rais, Lazismu kemudian bersinergi Lembaga Pengembangan Pesantren.
Harapannya kerjasama ini dapat menimbulkan dampak yang sangat besar untuk penambahan sumber daya manusia, yaitu ustadz/ustadzah atau pimpinan pesantren sehingga bisa mendukung pengembangan program-program Islam Berkemajuan di pondok pesantren Muhammadiyah.
Kerja sama ini pun disambut baik oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah, Dr. H. Maskuri, M.Ed.
Menurutnya, program ini merupakan langkah yang sangat strategis. Hal ini didasari oleh data bahwa perkembangan jumlah pesantren meningkat cukup tajam dari 127 pesantren pada akhir tahun 2015 hingga menjadi 440 pesantren sampai menjelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah lalu.
“Dari 27 provinsi yang tersebar, sebagian besar menghendaki adanya ustadz/ustadzah yang mempunyai latar belakang agama Islam yang kuat. Indikatornya adalah para ustadz/ustadzah yang lulusan dari Timur Tengah bahasa Arabnya cukup menguasai dan pemahaman agama cukup mendalam, sehingga ketika kerja sama ini dijalin dengan Lazismu,” terangnya.
“Nanti kader-kader kita yang saat ini belajar khususnya di Universitas Al Azhar Kairo setelah kembali ke tanah air akan disebar ke pesantren-pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia untuk memenuhi kekurangan ustadz/ustadzah yang saat ini memang sangat dibutuhkan,” tambah Maskuri.
Maskuri kemudian mengingatkan bahwa amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan harus memiliki keunggulan dan berkemajuan.
Hal ini akan bisa dicapai dengan kerja yang sungguh-sungguh, yaitu melalui Beasiswa Sang Surya program PUPM ini.
“Dengan beasiswa ini studinya menjadi lancar, kemudian terprogram dan fokus sehingga betul-betul dalam menuntut ilmu itu serius. Ketika tamat, pulang membawa ilmu yang cukup untuk mengembangkan pesantren Muhammadiyah,” terangnya.
Pada tahap pertama ini Lazismu dan Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah akan membiayai 20 kader yang sedang menempuh kuliah di Mesir.
Setelah mereka lulus akan didistribusikan sesuai dengan daerah masing-masing penerima manfaat.
Beasiswa ini diharapkan dapat mendukung pengembangan pesantren baik secara kelembagaan maupun sumber daya manusia pesantren itu sendiri.
Lazismu berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan majelis dan lembaga serta ortom yang ada di lingkungan Muhammadiyah dalam mendistribusikan dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelolanya.
*Kontributor: Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah