Bandung, Kabar Muhammadiyah Jabar—
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 8 Bandung memiliki program wirausaha bernama “Kantin Filantropi” yang sukses meraup banyak keuntungan.
Semua keuntungan dari hasil penjualan di kantin filantropi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh IPM SMP Muhammadiyah 8 Bandung untuk berbagi kebaikan.
Kali ini IPM SMP Muhammadiyah 8 Bandung menebar kebaikan dengan mengadakan kegiatan bakti sosial pemberian sembako.
Kegiatan bagi-bagi sembako dilakukan di lantai tiga SMP Muhammadiyah 8 Bandung pada Rabu (01/02/2023).
Seluruh sumber dana untuk membeli seluruh paket sembako tersebut murni berasal dari keuntungan kantin filantropi yang dikelola sendiri oleh IPM SMP Muhammadiyah 8 Bandung.
Paket sembako tersebut diberikan kepada para karyawan SD dan SMP Muhammadiyah Antapani. Total ada 50 paket sembako yang dibagikan.
Kegiatan bakti sosial yang dilakukan kali ini menjadi bakti sosial untuk yang ketiga kalinya dilakukan oleh IPM SMP Muhammadiyah 8 Bandung.
Sebelumnya mereka juga telah melakukan bakti sosial ke Panti Asuhan Insan Harapan dan kepada para korban gempa di Cianjur.
Ketua Pelaksana kegiatan Shovy Sabila mengatakan, kegiatan bagi sembako sekarang menjadi bentuk rasa terima kasih IPM SMP Muhammadiyah 8 Bandung atas kerja keras para karyawan sekolah selama ini.
“Dilakukannya kegiatan kali ini untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus kasih sayang antara satu sama lain,” katanya.
“Kegiatan sekarang juga merupakan ucapan terima kasih kita terhadap para karyawan yang sudah membantu dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah,” tambahnya.
Salah satu karyawan sekolah yang menerima sembako, Dedi mengaku sangat terbantu dengan adanya pemberian sembako ini.
Dirinya berharap IPM SMP Muhammadiyah 8 Bandung bisa terus konsisten menebarkan nilai-nilai kebaikan sampai kedepannya.
“Terima kasih atas sembako dari anak-anak IPM. Sangat membantu untuk para karyawan semua. Semoga kedepannya lebih sukses lagi, dan lebih besar lagi untuk bantuan sosialnya ke daerah-daerah lain,” ucap Dedi.
*Penulis: Moh Aqbil WAK
