
Bandung, 13 September 2025 – Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam (PM), Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA), serta Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Kegiatan berlangsung pada Rabu–Minggu, 10–14 September 2025 di Grand Djokro Premiere, Kota Bandung, dengan diikuti oleh 200 guru Muhammadiyah dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari SD hingga SMA.
Turut hadir sekaligus memberikan sambutan, Prof. Dr. Dadang Kahmad (Ketua PP Muhammadiyah), Didik Suhardi, Ph.D (Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah), Dr. Ahmad Dahlan (Ketua PWM Jawa Barat), serta Dr. H. Nur Komarudin (Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Barat).
Dalam sambutannya, Dadang Kahmad menegaskan pentingnya peran Muhammadiyah sebagai pelopor pendidikan yang berkemajuan.
“Muhammadiyah sejak lahirnya tidak pernah menjadi pengikut zaman. Muhammadiyah adalah pembentuk zaman, pelopor dalam berbagai inovasi terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Melalui bimtek ini, kita menegaskan kembali peran tersebut, merebut kembali kepeloporan itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pembelajaran mendalam bukan hanya metode, tetapi cara berpikir; koding bukan sekadar keterampilan, melainkan bahasa masa depan; kecerdasan artifisial bukan ancaman, tetapi alat dakwah dan pendidikan; sedangkan pendidikan karakter adalah fondasi utama dari seluruh proses pembelajaran.
Sementara itu, Ahmad Dahlan menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi sarana strategis untuk meningkatkan kualitas guru Muhammadiyah di Jawa Barat.
“Guru adalah penopang sekaligus garda terdepan kemajuan sekolah. Dengan adanya program ini, Muhammadiyah memberi perhatian penuh pada peningkatan kualitas guru sebagai pilar utama pendidikan,” katanya.
Di sisi lain, Iwan Kurniawan selaku PIC Bimtek PM, KKA, dan PPK regional Jawa Barat menekankan pentingnya keseriusan peserta dalam menyerap ilmu baru.
“Semua peserta harus menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti bimtek. Semangat guru Muhammadiyah Jawa Barat untuk menerapkan pembelajaran mendalam akan menjadi kunci sukses pendidikan. Koding dan kecerdasan buatan adalah sarana menuju kemajuan, sedangkan penguatan pendidikan karakter adalah budaya yang mengantarkan bangsa menuju masa depan,” tegasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama dan pembukaan secara simbolik oleh Dadang Kahmad, sebagai tanda dimulainya rangkaian bimtek yang diharapkan mampu memperkuat peran guru Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21