Kabar Persyarikatan

Plang Peruraian Sampah, Cara Kreatif Mahasiswa UM Bandung Bangun Kesadaran Warga

Bandung — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 24 Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menghadirkan program kerja inovatif berupa pemasangan plang peruraian sampah di Desa Sukarame, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, pada Senin (01/09/2025).

Program ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah yang lebih baik.

Plang yang dipasang menjadi media edukasi langsung yang dapat dibaca dan dipahami oleh warga sehari-hari. Plang peruraian sampah tersebut berisi informasi rinci mengenai jenis-jenis sampah dan waktu terurainya.

Sampah plastik, misalnya, baru bisa terurai setelah 10 hingga 20 tahun, sedangkan puntung rokok bisa bertahan lebih dari 5 tahun. Adapun sampah kaca hampir tidak bisa terurai apabila tidak didaur ulang.

Ketua KKN Kelompok 24, Sopyan Dwi Agustin, menuturkan bahwa gagasan ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi lingkungan desa.

“Kami melihat masih banyak sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kami ingin memberikan informasi yang sederhana, tetapi berdampak. Lewat plang ini, masyarakat bisa tahu bahwa sampah yang mereka buang sembarangan memiliki dampak jangka panjang,” ujar Sopyan.

Ia menegaskan bahwa kesadaran warga tidak bisa tumbuh hanya melalui sosialisasi lisan. Oleh karena itu, media edukasi visual dipilih agar dapat dilihat setiap hari.

“Kalau hanya disampaikan saat penyuluhan, mungkin cepat dilupakan. Namun, kalau ada plang di jalan atau dekat rumah, masyarakat bisa membaca berulang kali sehingga pesannya lebih membekas,” tambahnya.

Kesadaran kolektif

Sopyan menyampaikan bahwa program kerja ini sekaligus menjadi kontribusi nyata mahasiswa KKN UM Bandung dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Kami berharap, plang peruraian sampah ini tidak hanya menjadi pajangan, tetapi benar-benar dijadikan bahan renungan oleh masyarakat. Kalau warga semakin sadar, mereka akan lebih bijak dalam menggunakan produk sekali pakai dan tidak sembarangan membuang sampah,” jelasnya.

Menurutnya, partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan agar program ini berhasil. Apa sebabnya?

“Kami hanya memulai langkah kecil dengan memasang plang, tetapi yang menentukan keberhasilan sesungguhnya adalah bagaimana warga bisa mengubah kebiasaan mereka. Karena tanpa keterlibatan aktif masyarakat, masalah sampah tidak akan pernah selesai,” ungkap Sopyan.

Sopyan juga menambahkan bahwa melalui program ini mahasiswa KKN UM Bandung ingin meninggalkan jejak positif di tengah-tengah masyarakat.

“KKN bukan hanya tentang hadir di desa lalu kembali ke kampus, tetapi bagaimana kami bisa memberi sesuatu yang bermanfaat. Dengan adanya plang peruraian sampah, kami ingin meninggalkan pesan penting agar Desa Sukarame semakin peduli pada lingkungan,” tutupnya.***

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button