Kabar PersyarikatanKolom

Strategi Smart, Kunci Keberhasilan Gerakan Muhammadiyah ke Depan

Oleh: Ace Somantri*

BERMUHAMMADIYAH sejatinya merupakan bagian dari berislam. Setiap tindakan, perbuatan, dan aktivitas yang dilakukan oleh institusi, organisasi, ataupun individu warga Muhammadiyah di manapun berada, merupakan bagian dari pengamalan nilai-nilai Muhammadiyah.

Muhammadiyah hari ini dan di masa depan tidak boleh terjebak dalam rutinitas seremonial semata. Dinamisasi program yang telah dirumuskan harus terus berkembang dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil memiliki ukuran yang jelas dan capaian nyata. Program-program tersebut harus memberikan manfaat yang bersifat multidimensi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Namun, di antara sekian banyak pimpinan Muhammadiyah, mulai dari tingkat wilayah hingga ranting di seluruh Indonesia, masih ada kesenjangan yang cukup jauh. Dalam forum ideopolitor pimpinan wilayah regional, narasumber mengungkapkan bahwa masih banyak gerakan Muhammadiyah yang mengalami stagnasi dalam pencapaian target dan tahapan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan besar yang dicita-citakan.

Secara kuantitas, perkembangan Muhammadiyah patut diapresiasi oleh berbagai pihak. Namun, dari segi kualitas ideologis, komitmen moral warga persyarikatan terhadap kebijakan, paham keagamaan, dan praktik ibadah ta’abudi yang sesuai dengan manhaj tarjih masih belum sepenuhnya terwujud.

Komitmen ideologis

Meskipun Muhammadiyah mengklaim memiliki belasan juta anggota dan pimpinan, tidak semua di antaranya menunjukkan loyalitas penuh terhadap kebijakan dan prinsip keislaman yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari masih adanya perbedaan dalam praktik ibadah, baik dalam pelaksanaan salat—termasuk jadwal waktu ataupun tata caranya—hingga dalam penentuan awal bulan seperti Ramadan dan Syawal.

Fenomena perbedaan ini mencerminkan bahwa tingkat komitmen ideologis warga Muhammadiyah terhadap manhaj yang telah dirumuskan belum sepenuhnya kokoh. Fakta-fakta tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi persyarikatan dalam menguatkan kesatuan pemahaman dan penerapan ajaran Islam sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan.

Menanamkan dan menginternalisasikan keyakinan ideologi Muhammadiyah kepada warga persyarikatan dapat dilakukan melalui keteladanan pimpinan dengan strategi yang tepat. Pertama, bilhal—melalui sikap dan perilaku yang mencerminkan akhlak mulia. Kedua, wabillisan—dengan penyampaian yang rasional, logis, dan objektif. Ketiga, wabilkitabah—melalui tulisan yang jelas, mudah dipahami, dan memiliki tujuan yang terarah.

Pendekatan ini menjadi dasar bagi profil kepemimpinan yang tidak lagi bertumpu pada kekuatan kelompok atau golongan tertentu yang dapat memicu like and dislike. Sebaliknya, kepemimpinan yang strategis harus menjadi pintu utama dalam mengawal kebijakan serta menginternalisasikan keyakinan ideologi Muhammadiyah secara menyeluruh.

Jika keteladanan ini telah terwujud, para pimpinan di berbagai tingkatan dapat menjalankan langkah-langkah taktis dan strategis sesuai dengan prioritas kebijakan di setiap wilayah. Pendekatan ini tidak bisa disamaratakan di setiap daerah karena karakteristik dan kondisi warga persyarikatan yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, strategi yang diterapkan harus bersifat smart—spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbasis pada kondisi nyata. Dengan demikian, pembinaan yang diberikan akan lebih efektif, kontekstual, dan mampu mengokohkan komitmen ideologi Muhammadiyah di tengah masyarakat.

Smart bukan sekadar konsep, melainkan sikap cerdas dan kemampuan dalam memberikan solusi atas berbagai tantangan dalam menjalankan institusi. Pada beberapa wilayah, daerah, cabang, dan ranting tertentu, kepemimpinan Muhammadiyah menunjukkan perkembangan signifikan dalam gerakan dakwah. Indikator sederhana dari keberhasilan ini adalah meningkatnya jumlah anggota yang sejalan dengan kualitas amal usaha yang semakin bermutu tinggi.

Data yang tersedia menunjukkan bahwa perkembangan Muhammadiyah di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur tetap menjadi teladan bagi wilayah lain. Ketiga daerah ini dikenal dengan gerakan dakwahnya yang agresif dan berdampak besar pada kualitas amal usaha yang sehat serta produktif. Mereka tidak hanya bertumbuh dalam jumlah, tetapi mampu mengelola organisasi dengan efisien dan berorientasi pada kemajuan.

Ideologi dan kepemimpinan

Keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan prinsip SMART dalam menjalankan roda organisasi. Ideologi Muhammadiyah yang kuat menjadi pondasi utama, didukung oleh semangat kebersamaan dan kerja kolektif dalam membangun program serta kegiatan. Kolaborasi antara berbagai unit dan elemen dalam persyarikatan menjadi kunci utama keberhasilan mereka.

Selain itu, kepemimpinan di daerah-daerah tersebut berhasil menghindari penyakit organisasi, seperti sikap “aing-aingan” atau merasa paling baik, paling benar, atau paling berhak menjalankan program tertentu. Sebaliknya, mereka mengedepankan sikap terbuka, sinergis, dan fokus pada tujuan besar Muhammadiyah.

Pendekatan smart ini menjadi contoh nyata bagaimana kepemimpinan yang cerdas dan strategis mampu membawa Muhammadiyah terus berkembang dan memberikan manfaat luas bagi umat serta masyarakat. Untuk memastikan keberhasilan gerakan Muhammadiyah ke depan, perencanaan strategis (action plan) harus berpedoman pada prinsip smart.

Pertama, specific (spesifik). Program unggulan yang dirancang harus jelas, fokus, dan memiliki portofolio yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan begitu, pelaksanaan program menjadi lebih terarah, efektif, dan tidak membebani sumber daya secara berlebihan.

Kedua, measurable (terukur). Setiap program unggulan harus memiliki indikator keterukuran yang jelas, baik dalam hal sumber daya manusia, keuangan, waktu, maupun aspek lainnya. Dengan pengukuran yang tepat, efektivitas program dapat dievaluasi secara objektif.

Ketiga, achievable (dapat dicapai). Program yang dirancang harus realistis dan mudah diimplementasikan, namun tetap memiliki nilai strategis. Bukan sekadar program yang mudah dicapai tetapi tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Program juga harus sesuai dengan kebutuhan umat, bukan hanya sekadar formalitas tanpa dampak signifikan.

Keemoat, relevant (relevan). Muhammadiyah harus memastikan bahwa program unggulan sejalan dengan tujuan utama persyarikatan serta kebutuhan strategis umat. Program harus dirancang sesuai dengan kondisi sosial yang nyata, bukan berdasarkan pertimbangan emosional atau kepentingan individu semata.

Kelima, time-bound (terjadwal dengan baik). Program unggulan harus memiliki target pencapaian yang jelas dalam jangka waktu tertentu. Bahkan, jika memungkinkan, program dapat melampaui target waktu yang ditentukan sehingga memberikan ruang bagi pengembangan dan penambahan program unggulan lainnya.

Inovatif dan terbarukan

Perencanaan strategis (action plan) Muhammadiyah harus dirancang berdasarkan tuntutan kekinian yang bersifat inovatif dan terbarukan, bukan sekadar reaksi spontan terhadap arus tren yang tidak memiliki landasan yang jelas. Pendekatan ini akan mencegah Muhammadiyah dari jebakan gagasan usang yang tidak lagi relevan, bahkan berpotensi mendatangkan kemafsadatan tanpa disadari.

Sangat disayangkan jika ada pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah yang memiliki aset, tetapi gerakan dakwahnya tetap stagnan—wujuduhu kaadamihi (ada tetapi seperti tidak ada). Jika dinamika gerakan dioptimalkan dengan prinsip smart, fenomena cabang dan ranting mati suri tidak akan terjadi. Lebih dari itu, menjadi ironis jika aset dan amal usaha yang telah berdiri justru berujung menjadi beban, merepotkan, atau bahkan menghambat perkembangan dakwah di tingkat cabang dan ranting.

Oleh karena itu, peran para ilmuwan dan akademisi dari amal usaha pendidikan sangatlah penting dalam memberikan pendampingan yang fokus dan berkelanjutan. Dengan demikian, aset dan amal usaha Muhammadiyah dapat berkembang secara produktif serta benar-benar membawa manfaat dan keberkahan bagi persyarikatan. Wallahu a’lam.

*Dosen UM Bandung dan Wakil Ketua PWM Jabar

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button