Bekasi Timur, Kabar Muhammadiyah Jabar–
Pada Sabtu (4/11/2023) bertepatan dengan tanggal 20 Rabiul Akhir 1445 H Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Bekasi Timur I menyelenggarakan serah terima jabatan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Bekasi Timur I (2015-2022) kepada jajaran pimpinan yang baru sesuai hasil musyawarah cabang yang sebelumnya telah dilaksanakan.
Sertijab dilakukan di Gedung Dakwah ‘Aisyiyah Bekasi Timur I yang beralamat di Jalan KH. Agus Salim No. 1, Bekasi Timur.
Rangkaian acara serah terima jabatan ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh petugas dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, diawali oleh Hj. Eliza Mirna selaku ketua PCA periode 2015-2022.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan permintaan maaf atas segala kurang dan khilaf selama masa kepemimpinannya.
Beliau juga berharap kepada tunas-tunas muda penerusnya untuk selalu menumbuhkan rasa Ikhlas dalam beramanah.
Adapun pada kesempatan selanjutnya, Ibu Marsinah, S.Pd selaku ketua PCA memohon kerjasamanya kepada seluruh jajaran Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah beserta jajarannya untuk melanjutkan estafeta kebaikan dari pengurus sebelumnya.
Menurut beliau barisan dakwah akan kokoh layaknya bangunan yang berpondasi kuat bilamana terjalin hubungan yang baik antar bagian-bagiannya, sehingga diharapkan majelis-majelis yang ada dapat saling berkolaborasi dan mendukung.
Memasuki ke acara serah terima jabatan, secara bergantian berita acara serah terima jabatan PCA Bekasi Timur I 2015-2022 kepada PCA Bekasi Timur I 2022-2027 dibacakan oleh petugas dan ditandatangani oleh pimpinan dan majelis-majelis yang telah disepakati.
Untuk diketahui bersama, untuk kepengurusan periode ini Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Bekasi Timur mengadakan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulan Bencana (LLHBP) untuk memberikan layanan dakwah yang lebih luas lagi kepada masyarakat sekitar.
Sebelum acara berakhir pada kesempatan serah terima sekaligus silaturahmi keluarga ‘Aisyiyah di lingkungan Bekasi Timur I, selaku penasehat PCA Bekasi Timur I Nurjannah, M. Ag memberikan tausiah singkat terkait betapa pentingnya peran seorang perempuan dalam keutuhan keluarga dan negara.
Menurut beliau perempuan merupakan tiang atas utuhnya keluarga dan negara. Baik ketika ia masih menjadi anak, kemudian beranjak menjadi istri dan ibu.
“Jadilah sebagaimana Nyai Walidah yang sibuk mendidik perempuan-perempuan di lingkungannya tanpa melupakan perannya sebagai istri dan ibu”, tegas Ibunda Nurjannah.
Pada kesempatan itu, beliau juga berpesan ibu-ibu ‘Aisyiyah mampu menjadi idola dan teladan bagi anak-anaknya. Karena sudah seharusnya kita dekat dengan anak dan patut dijadikan idola, jangan sampai anak-anak kita mengidolakan sosok yang salah di luar sana.
Kontributor: Arkani Dieni Ikrimah, S. I.Kom