Bandung – Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Iu Rusliana mengingatkan semua tim sukses yang sedang melakukan upaya pemenangan pada pemilihan Presiden-Wakil Presiden 2024 tidak menyeret-menyeret atau mengklaim warga Muhammadiyah mayoritas mendukung salah satu calon.
“Isunya kan banyak mendukung nomor 1. Tampaknya tidak begitu juga, banyak sekali pendukung nomor 2 dan nomor 3, tetapi memang tidak ekspresif saja. Elegan saja, tidak perlu mengklaim, apalagi kalau terkait institusi. Warga Muhammadiyah sudah cerdas, insyaallah memilih dengan kritis, berdasarkan kaidah dan khittah organisasi,” tegasnya di Bandung pada Rabu (20/12/2023).
Iu Rusliana mengingatkan warga Muhammadiyah pasti sedang melakukan pendalaman kepada masing-masing calon untuk kemudian nanti dipilih.
“Di Jawa Barat, tampaknya warga Muhammadiyah masih cukup merata, mendukung nomor satu, dua, atau tiga. Bahkan yang masih belum memastikan pilihan masih lebih banyak. Jadi, sekarang bagaimana meyakinkan dengan program riil karena warga Muhammadiyah itu rasional dan kritis,” tuturnya.
Iu Rusliana pun menyayangkan upaya mengklaim institusi seperti Majelis Tarjih dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah menjadi pengawal dan pendukung calon presiden tertentu.
Gaya-gaya begitu, lanjut Iu Rusliana, tidak akan efektif dan menimbulkan antipati dari warga Muhammadiyah. Warga Muhammadiyah perlu disajikan gagasan, visi, dan program besar membangun bangsa.
Bukan dengan cara menarik, mengklaim institusi yang ada di Muhammadiyah, karena hal tersebut menunjukkan orang yang menyatakan hal tersebut tidak memahami karakter politik Muhammadiyah.
Iu Rusliana pun mendukung pernyataan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Irwan Akib yang menegaskan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah tidak menjadi bagian salah satu calon Presiden.
“Jikapun ada, misalnya Rektor UMM, Prof Fauzan, itu kan beliau sudah mengundurkan diri dan sekarang fokus di timses Prabowo Gibran,” jelasnya.****