Berlokasi di jalan Antapani kota Bandung, SD Muhammadiyah 7 dan SMP Muhammadiyah 8 Bandung atau yang bisa digabung menjadi Muhammadiyah Antapani Primary Secondary School mulai mengadakan sekolah secara tatap muka dengan kuantitas siswa dibatasi hingga 75 persen dari keseluruhan total jumlah siswa.
Pihak sekolah mengaku bahwasanya pembelajaran tatap muka ini sudah dilakukan sejak bulan Oktober tahun lalu, akan tetapi penerapannya masih dilakukan secara bertahap sesuai aturan pemerintah,yakni dari 25 persen,lalu meningkat menjadi 50 persen, dan sekarang menginjak angka 75 persen.
Kepala sekolah Muhammadiyah Antapani Primary Secondary School, Taofik Yusmansyah, menuturkan meski sudah dilakukan sistem tatap muka, dirinya mengatakan bahwa setiap murid yang sudah mulai melaksanakan sistem ini masih terlihat memerlukan proses adaptasi sebab mulai kembali menerapkan kebiasaan baru.
“Pada awalnya adaptasi menjadi kendala karena setelah sekian lama belajar di rumah, ketika datang mereka harus membiasakan diri kembali ke kebiasaan baru,” ujar Taofik, Kamis (20/01/2022).
Setiap hari pembelajaran diikuti oleh seluruh jenjang kelas. Namun, karena masih 75 persen, seluruh kelas hanya diisi 75 persen dari kapasitas ruangan, sedangkan sisanya masih harus melakukan pembelajaran sekolah lewat daring.
Meningkatnya persentase hingga 75 persen ini tak lepas dari angka vaksin di lingkungan sekolah yang memang sudah tinggi. Dalam penerapannya, SD Muhammadiyah 7 dan SMP Muhammadiyah 8 Antapani Bandung menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan tiap akan masuk sekolah, hingga peraturan untuk mengenakan masker selama kegiatan pembelajaran.
Selain itu, penerapan protokol lainnya yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah dengan mengadakan sif secara bergiliran bagi para peserta didik.
Untuk anak-anak SD, mereka datang pada pagi hari hingga pukul setengah sembilan. Sementara untuk anak SMP datang setelahnya hingga siang. Para siswa mengaku senang dan antusias dengan diadakannya pembelajaran secara tatap muka ini.
Kedepannya,pihak sekolah berharap pembelajaran bisa sepenuhnya diselenggarakan secara tatap muka agar kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan secara lebih optimal.
*Berita ditulis oleh Mohamad Aqbil W Abdul Karim